Waduh! 3 Tim Kampanye Capres di Riau Kompak Mangkir di Acara Diskusi Lingkungan: Jangan-jangan Mereka Gak Paham!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Tim kampanye calon presiden-wakil presiden di Provinsi Riau kompak mangkir dalam agenda diskusi lingkungan yang ditaja Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari). Ketidakhadiran para tim kampanye capres ini menimbulkan kekecewaan mendalam dari sejumlah kalangan, sekaligus memicu spekulasi ketidakpahaman mereka pada isu lingkungan yang sangat relevan saat ini.
“Tentu ini mengecewakan bagi kita dan semua peserta yang telah hadir. Kami melihat mereka tidak siap dan tidak paham dengan isu lingkungan yang ada dalam visi dan misi capresnya,” kata Okto Yugo Setiyo, Wakil
Koordinator Jikalahari, Jumat (19/1/2024).
Awalnya, dua dari tiga tim kampanye capres di Riau telah menyatakan kesediaannya untuk hadir. Sementara satu tim kampanye sejak awal menyatakan tidak bisa hadir. Mereka sebenarnya telah ditunggu-tunggu oleh peserta di tempat acara yang dilaksanakan pada Rabu (17/1/2024) kemarin.
Diskusi ini dilakukan jelang debat keempat cawapres pekan depan. Debat keempat sangat penting karena mengangkat tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria serta masyarakat adat dan desa.
Okto menyatakan, pihaknya ingin melihat sejauh mana pemahaman tim kampanye capres di Riau dalam memahami visi misi capres dan cawapres dikaitkan dengan fakta persoalan lingkungan hidup yang terjadi di Riau. Termasuk penyaampaian catatan kerja-kerja Jikalahari dan jaringan masyarakat terhadap isu lingkungan yang kompleks selama ini.
Di antaranya menyangkut fakta dan persoalan lingkungan hidup di Riau seperti El Nino dan Karhutla, banjir, korupsi kehutanan, penegakan hukum sektor sumber daya alam, konflik satwa dan sosial, konflik agraria, ekonomi hijau, dan ruang kelola masyarakat. Namun nyatanya, seluruh tim kampanye capres di Riau mangkir.
Ketidakhadiran mereka pun memantik rasa kecewa peserta yang sudah hadir.
“Kita kan hadir di sini memang meluangkan waktu untuk mendengarkan tim kampanye capres di Riau menyampaikan isu-isu lingkungan yang selama ini terjadi. Kita mencurigai bahwa sebetulnya agenda lingkungan dalam kampanye-kampanye para paslon ini itu hanya lip service semata, tidak ada keseriusan untuk betul-betul menyelesaikan persoalan yang ada di Riau,” mata Besta, dari Perkumpulan Elang.
Bahrul dari Kabut Riau menyatakan ketidakhadiran tim kampanye capres memperlihatkan kekompakan negatif ketiga tim kampanye pemenangan daerah ini.
"Apakah ketidakhadiran berkaitan bahwa mereka bagian dari oligarki, dan bagian dari kerusakan lingkungan?”, kritik Bahrul.
Perwakilan mahasiswa pecinta alam yang hadir juga memberikan komentar soal tidak hadirnya ketiga tim kampanye capres di Riau.
“Saya awalnya sangat antusias dan tertarik untuk undangan. Harapannya jika mereka datang kami dapat wawasan lebih, apa saja sih yang bakal didebatkan dan apa sih yang akan diterapkan untuk di Riau. Alangkah sayangnya mereka tidak hadir disini, ya dari kami jujur cukup kecewa," kata Farhan, Ketua EMC2
Selain masyarakat sipil dan mahasiswa, salah satu media juga menyampaikan kekecewaannya.
“Inikan kita berharap narasumbernya datang, dari ketiga tim pemenangan paslon yang ada di Riau, ternyata mereka tidak menghiraukan undangan kita. Jangan-jangan mereka memang enggak punya bahan atau tidak paham,” kata Sari Indriaty, Founder Green Radioline.
Jikalahari lantas meminta tim pemenangan nasional ketiga capres dan cawapres mengevaluasi dan memberikan pemahaman isu ekologis kepada tim kampanye di Riau agar mereka memahami persoalan lingkungan hidup dan kehutanan di Riau.
“Jargon pemilu riang gembira, pemilu ajang adu gagasan, hanya kata-kata indah dari capres-cawapresnya saja baik di media konvensional dan media sosial. Mendapatkan penjelasan visi-misi untuk lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah bagian dari hak dasar setiap warga negara," pungkas Okto. (R-03)