Wow! Pengusaha Muda Asal Kepulauan Meranti Mahmuzin Taher Akuisisi Aset Cikidang Resort di Sukabumi, Gelontorkan Investasi Rp120 Miliar
SABANGMERAUKE NEWS, Jabar - Pengusaha muda asal Kepulauan Meranti, Riau, Mahmuzin Taher mengakusisi lahan dan sejumlah aset di Kawasan Ekonomi berbasis Pariwisata (KEBP) Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat. Lewat bendera perusahaan PT Bumi Horizon Indonesia, Mahmuzin akan menggelontorkan investasi mencapai Rp120 miliar untuk pengembangan objek wisata tersebut.
Adapun lokasi KEBP Cikidang berada tak jauh dari proyek Bukit Algoritma di Sukabumi, Jawa Barat. Direncanakan tempat ini akan menjadi sarana pengembangan pariwisata serta pusat pendidikan dan pelatihan (Diklat).
PT Bumi Horizon Indonesia yang bergerak di bidang properti dan real estate juga akan
mengakuisisi lahan, termasuk Hotel Cikidang Plantation Resort dan 150 unit condovilla.
Untuk merealisasikan investasi tersebut, Direktur Utama PT Bumi Horizon Indonesia, Mahmuzin Taher bersama Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari (BRL) sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 1 Januari 2024 lalu. PT BRL memiliki lahan seluas 888 hektare di Cikidang, Sukabumi.
Di masa jayanya sekitar tahun 2017-2018, Cikidang Plantation Resort sempat menjadi salah satu pilihan tempat berlibur di Sukabumi. Namun akibat pandemi Covid-19, resort ini ditutup sementara untuk tamu menginap dan terabaikan.
Direktur Utama PT Bumi Horizon Indonesia, Mahmuzin Taher menyebutkan, melalui kepemilikan lahan itu pihaknya menyatakan siap mengembangkan area tersebut. Tak tanggung-tanggung, untuk tahap awal, pria kelahiran Kepulauan Meranti ini menggelontorkan uang dengan nilai investasinya mencapai Rp 120 miliar.
Dijelaskan Mahmuzin, dengan kehadiran perusahaan miliknya, diharapkan pengembangan Cikidang Resort bisa lebih baik lagi ke depannya dan menjadi destinasi baru di Jawa Barat.
Dia mengatakan penandatanganan MoU ini adalah peristiwa bersejarah bagi sebuah pembangunan kawasan yang nantinya akan dijadikan tujuan utama untuk berlibur dan tempat pelatihan keterampilan.
Untuk sektor pariwisata, daerah tersebut akan dibangun berbagai fasilitas salah satunya Glamping Area yang menawarkan sensasi menginap di hutan pegunungan dengan keindahan view Gunung Gede dan Gunung Salak yang dikenal dengan udaranya yang sejuk dan dingin.
"Di lokasi akan dibangun glamping area dengan menawarkan pemandangan indah sehingga staycation divsini bisa menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama tanpa harus bepergian jauh. Selain itu juga ada Rabbit Garden dan agrowisata dengan tanaman buah- buahan berbagai vegetasi," kata Mahmuzin Taher saat berbincang-bincang dengan wartawan baru-baru ini.
Adapun konsep pariwisata yang diangkat yakni memadukan kegiatan yang mendidik di bidang pertanian dan perkebunan. Dimana daya tariknya adalah aktivitas petik buah langsung. Selain itu, berbagai tanaman langka unggulan asal Suka Bumi akan jadi pembeda dengan kebun buah lainnya untuk bisa dinikmati pengunjung.
"Pengunjung bisa melakukan banyak aktivitas seru di tempat glamping ini, salah satunya bisa mengunjungi kebun buah yang akan kita tanami. Dimana vegetasi nya ada durian, manggis, dan buah-buahan lokal lainnya," tutur pria yang sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta Maritim ini.
Selain itu, pihaknya juga akan mendirikan sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk pengembangan sumber daya manusia. PT Bumi Horizon Indonesia yakin lulusan LPK ini nantinya akan dikirim ke Korea dan Jepang. Perusahaan sudah bekerjasama dengan sejumlah pihak, salah satunya Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Pusat diklat yang didirikan ini akan mencetak SDM siap kerja dan akan kita kirimkan ke Korea dan Jepang di bidang nurse dan di bidang industri perkebunan. Karena permintaan pada dua skill itu sangat tinggi sekali. Ini sebagai jawaban atas kerisauan sekaligus kepedulian kita khususnya untuk warga Riau Pesisir yang banyak mengirimkan TKI lewat jalur ilegal," ungkapnya.
Selain itu, di lokasi yang sama juga akan dibangun spot senior living untuk para mantan pelaut. Menurut Mahmuzin, selama ini masalah besar bagi kaum lanjut usia di dunia adalah kehilangan komunitas di hari tua. Untuk menghilangkan kesepian itu, sebuah kompleks hunian di Cikidang dirancang khusus bagi para lansia yang dulunya bekerja menghabiskan waktu sebagai pelaut.
"Untuk spot senior living ini nantinya kita siapkan khusus bagi mereka yang dulunya sudah cukup lama meninggalkan keluarganya. Jika selama ini orientasinya ke Bali, maka saat ini ada alternatif pilihan bagi mereka yang sudah berusia lanjut tetapi masih dianugerahi kesehatan dan kemandirian. Sebuah kompleks hunian dengan pemandangan yang indah," ucapnya.
Terhadap kawasan yang akan dikelolanya itu, Mahmuzin sudah mempercayakan konsultan dari luar negeri asal Australia untuk melakukan pemetaan pembangunan.
"Nilai investasi untuk aset dan lahan dalam kawasan ini sebesar Rp120 miliar, dimana nantinya akan dikerjakan oleh konsultan luar negeri yakni dari Australia. Secepat mungkin akan dikerjakan dan inshaAllah Februari kita sudah mulai on, tahap awalnya melakukan take over dan menyulap Cikidang Resort menjadi destinasi baru di Jawa Barat," ungkapnya.
Mahmuzin yang berpengalaman lebih dari 15 tahun di lingkaran bisnis pertambangan batubara di Kalimantan Timur ini mengatakan, untuk menjangkau wilayah ini sudah relatif mudah, karena telah dibangun fasilitas Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi. Jalan tol ini membentang sepanjang 53,6 kilometer menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
"Jika dulu susah untuk menjangkau lokasi ke sini, sekarang sudah sangat mudah sejak Tol Bocimi dibuka, dimana jarak Jakarta ke Sukabumi dengan Jakarta-Bogor sudah hampir sama. Sehingga nantinya diharapkan bisa menjadi pusat destinasi wisata yang dapat mengimbangi wisata Bogor selama ini," ucapnya.
Dorong Pembangunan Kawasan Selat Malaka
Lebih lanjut, Mahmuzin yang kembali berkeinginan mengikuti kontestasi Pilkada Kepulauan Meranti ini menuturkan pihaknya juga akan mendorong kawasan yang berada di Selat Malaka bisa diperjuangkan untuk ditetapkan sebagai lokasi pengembangan dengan keputusan presiden.
Disebutkan, pengembangan infrastruktur terutama pelabuhan di kawasan Selat Malaka guna menarik kegiatan perekonomian yang lebih besar masuk ke Indonesia. Saat ini, di Selat Malaka, jumlah pergerakan tercatat mencapai lebih dari 100 ribu kapal yang mengangkut 90 juta TEUs kontainer per tahun.
Dikatakannya, Singapura dan Malaysia mampu menyedot sekitar 40 juta TEUs, Thailand 10 juta TEUs, sedangkan Indonesia tidak lebih dari satu juta TEUs.
Dia mengungkapkan selama ini kapal asing tidak tertarik untuk transshipment di pelabuhan-pelabuhan Indonesia di sepanjang Selat Malaka karena belum memiliki fasilitas bongkar muat kontainer yang memadai. Menurutnya, jika pemerintah lebih memberi perhatian, kawasan itu bisa mendatangkan manfaat yang sangat besar.
"Sebenarnya kawasan-kawasan potensial juga bisa dikembangkan di Kabupaten Kepulauan Meranti yang notabene berada di jalur Selat Melaka yang merupakan jalur tersibuk di dunia. Indonesia bisa menjadi hub, sumber bahan baku untuk industri. Kalau ini dapat diwujudkan, devisa dari transshipment," pungkasnya.
Investasi PT Bumi Horizon Paling Besar
Sementara itu Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari (BRL), Dhanny Handoko mengatakan, kerjasama dengan PT Bumi Horison Indonesia adalah pengembangan di berbagai bidang potensial di daerah tersebut.
"Ini merupakan kerjasama pengembangan oleh PT Bumi Horison Indonesia. Di sini kita akan bersama-sama mengembangkan kawasan ini untuk berbagai bidang-bidang potensial. Kerjasamanya mencakup banyak hal, namun akan ditentukan per subbidang di antaranya kesehatan, pendidikan dan pariwisata. Nantinya akan di follow up di setiap unit usahanya," kata Dhanny Handoko.
Selanjutnya, kata Dhanny Handoko, dari MoU yang telah dilakukan tentunya diharapkan bisa lebih banyak berkolaborasi dengan jejaring maupun dengan rekan-rekan bisnis.
"Penandatangan MoU terkait lahan yang dilakukan ini bisa sampai kapan saja dan bisa diperluas sesuai dengan kebutuhan. Terhadap MoU yang dilakukan, diharapkan kita lebih banyak berkolaborasi dengan jejaring dan rekan bisnis. Semakin banyak berkolaborasi, semakin tinggi pula tingkat keberhasilannya. Mudah-mudahan bukan hanya mengisi yang ada di kawasan, namun memperluas karena peluangnya masih ada," ujarnya.
Dhanny Handoko menegaskan kawasan tersebut boleh diperjualbelikan bagi investor yang ingin memiliki secara utuh. Hanya saja pihaknya tidak dibolehkan menjualnya secara keseluruhan atau hanya sekitar 40-50 persen saja.
"Di dalam Perpres itu ada peruntukan yang memang tidak boleh dirubah seperti alokasi untuk kampus-kampus, sarana pengembangan SDM, itu tidak boleh dirubah karena merupakan inti nadinya dari kawasan kita. Jadi jika kita jual keseluruhannya takutnya dialihfungsikan pemanfaatan kawasannya," ungkapnya.
Disebutkan, dari sekian banyak investor yang masuk dan mengajak bergabung, PT Bumi Horison Indonesia adalah yang paling besar.
"Ada banyak investor yang masuk, tapi ruang lingkupnya kecil dan kali ini PT Bumi Horison Indonesia yang paling besar untuk melakukan bargaining terhadap investasi yang akan mereka lakukan," pungkasnya. (R-01)