Kanal PT RAPP Jebol dan Meluap, Banjir Rendam Ratusan Rumah di Kepulauan Meranti
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sedikitnya 200 rumah warga di Desa Dedap Kecamatan Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, terendam banjir pasca diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Banjir diperparah diduga akibat luapan air dari kanal milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang berada tidak jauh di pemukiman warga.
Kepala Desa Dedap, Mansur, saat dikonfirmasi menyebut banjir yang terjadi di wilayahnya diperparah oleh meluapnya air kanal perusahaan PT RAPP yang telah jebol. Pihaknya sudah menurunkan perangkat desa melakukan pemeriksaan ke kanal perusahaan untuk memastikan kondisi sebenarnya.
"Dari pengecekan kami, sekat kanal ternyata sudah terbuka. Buktinya sudah kita dokumentasikan, sekat kanal itu sudah jebol," kata Mansur, Kamis (11/1/2024).
Ia menyebut, ada sekitar 200-an rumah warga tersebar di dua dusun yang terendam banjir. Termasuk juga sekolah (SD,TK, PAUD dan MA), kantor desa, masjid dan mushola.
"Ini dampak dari hujan dan luapan kanal milik PT RAPP yang jebol sehingga airnya turun ke Sungai Dedap dan merembes ke pemukiman karena tertahan air laut pasang besar," sambung Mansur.
Mansur menuturkan, pihak desa sudah beberapa kali meminta agar PT RAPP turun tangan, tetapi belum ditanggapi.
"Kemarin sempat juga warga datang langsung ke kantor PT RAPP di Sungai Hiu Desa Tanjung Padang, tapi tidak ada solusi sampai sekarang," jelasnya.
Camat Tasik Putri Puyu, Zainal mengungkapkan kondisi banjir saat ini masih terjadi di beberapa desa.
Adapun wilayah yang terdampak di antaranya Desa Mekar Delima, Dedap, Selat Akar, Tanjung Pisang, Mengkopot dan Mengkirau.
"Dari antara 6 desa ini, yang paling parah adalah Desa Dedap, Mengkopot dan Mengkirau," tegasnya.
Di Desa Mengkopot, total ada sebanyak 150 KK yang terdampak, sementara di Desa Dedap ada 344 KK yang meratap akibat banjir.
"Desa lainnya masih didata. Sudah ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya, karena kita belum menyediakan posko darurat," jelasnya.
Camat Kecewa ke PT RAPP
Ia juga membenarkan keadaan banjir di Desa Dedap kondisi diperparah jebolnya sekat kanal milik PT RAPP, sehingga air meluap ke permukiman warga.
"Jujur kami sangat kecewa. Seperti yang disampaikan Kades Dedap itu bahwa perusahaan sampai hari ini belum menanggapi kondisi yang terjadi tersebut. Kami minta perusahaan segera tanggap, karena ini menyangkut kelangsungan hajat hidup warga disana yang terdampak banjir," jelasnya.
Ia meminta agar perusahaan segera menurunkan alat berat untuk menormalisasi sungai di Dedap agar debit air kanal segera menyusut.
Sementara itu, Corporate Communications PT RAPP, Disra Aldrick, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan segera melakukan croscheck ke lapangan dan menginformasikan tindakan yang akan dilakukan terkait kondisi banjir tersebut. (R-01)