LBH Pekanbaru Sindir Pemko Pekanbaru Sibuk Urus Proyek Bisnis PDAM-IPAL: Mana Proyek Penanganan Banjirnya?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia LBH Pekanbaru mengeritik sikap Pemko Pekanbaru yang lebih sibuk mengurus proyek instalasi limbah (IPAL) dan air minum (PDAM) ketimbang mengurusi soal banjir. LBH Pekanbaru menilai penanganan banjir jauh lebih penting dan mendesak ketimbang dua proyek lain yang diurusi Pemko yang lebih kental dengan urusan bisnis.
LBH Pekanbaru mendesak Pemko Pekanbaru agar memprioritaskan terlebih dahulu masalah banjir yang sudah terjadi sejak lama, namun tak pernah diatasi dengan serius dan permanen.
"Sekarang kan banyak proyek yang sedang berjalan di kota Pekanbaru seperti IPAL dan PDAM. Kalau kita analisis apakah proyek ini bisa menangani banjir?," ujar Direktur LBH Pekanbaru Andi Wijaya, Minggu (7/1/2024).
Andi meminta Pemko Pekanbaru di bawah kepemimpinan Pj Wali Kota Muflihun bisa fokus dalam upaya pengendalian banjir, karena menyangkut hak hidup warga yang lebih mendesak. Ia meminta Pemko Pekanbaru konsisten dalam pengelolaan tata kota dan kebijakan penataan ruang kota.
Menurutnya, sampai saat ini Pemko Pekanbaru sangat minim dalam mengeksekusi penanganan banjir. Dua megaproyek yang berlangsung saat ini yakni PDAM dan IPAL tidak memiliki relevansi dengan penanganan banjir, sehingga harus dievaluasi.
"Kenapa proyek IPAL dan PDAM yang dijalankan terlebih dahulu? Proyek penanganan banjirnya mana?," kritik Andi.
LBH Pekanbaru menilai proyek IPAL dan PDAM hanya merupakan agenda bisnis, yakni bisnis antara pemerintah dengan rakyatnya. Sementara jika menyangkut banjir, Pemko Pekanbaru kerap memiliki alibi dan selalu menyalahkan alam.
Sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru mengalami banjir dalam sebulan terakhir. Bahkan, banjir telah menelan korban jiwa di Kecamatan Sidomulyo dengan tewasnya seorang bocah usia 13 tahun akibat hanyut terbawa arus air di dalam parit.
"Ada satu perumahan di dekat pinggiran tepi Sungai Sail, yang seharusnya menurut peraturan itu tidak boleh karena itu wilayah hijau. Ini yang harusnya dibereskan oleh Pemko Pekanbaru, karena dari sisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ini bermasalah," tegas Andi.
Sebelumnya Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengatakan beberapa aliran sungai di Pekanbaru seperti Sungai Siak dan Sungai Batak mengalami debit air tinggi sehingga menimbulkan banjir .Ada juga beberapa wilayah yang mengalami banjir dadakan.
Menurut Muflihun hal itu disebabkan oleh penumpukan sampah yang tersumbat di drainase dan parit parit depan rumah warga. Muflihun berpesan kepada masyarakat Pekanbaru untuk bergotong royong membersihkan parit yang tersumbat di depan rumah masing masing.
"Karena sampah bertumpuk di parit itu salah kita, siapa yang buang sampah ke parit kalau tidak kita. Karena itu, ke depan kita mengimbau mulai gotong royong di depan ruko dan rumah. Karena dari rumah ke rumah bisa bersambung paritnya," kata Muflihun. (KB-09/Malik)