Anggota DPR Effendi Sianipar Pernah Sebut Bupati Meranti M Adil Gabung PDI Perjuangan, Tapi Sekjen Hasto Kristiyanto Ngomong Begini
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Penangkapan Bupati Kepulauan Meranti M Adil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berujung sebagai tersangka, Jumat (7/4/2023) malam kemarin memunculkan kabar lawas soal keanggotaan partai orang nomor satu di Negeri Sagu tersebut. Salah satunya bantahan dari PDI Perjuangan kalau M Adil adalah anggota partainya.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengakui jika Bupati Kepulauan Meranti M Adil pernah diusulkan oleh salah satu anggota Fraksi PDIP untuk masuk ke PDIP.
Namun, Hasto mengklaim menolak usulan tersebut, karena aksi Adil yang marah-marah ke Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada 2022 lalu buntut protes dana bagi hasil (DBH) migas yang dirasanya kecil diperoleh Kabupaten Meranti.
"Beberapa bulan yang lalu, bupati tersebut memang sempat diusulkan oleh salah satu anggota fraksi kami untuk masuk ke PDIP, namun sebagai Sekjen Partai saat itu permohonan tidak kami terima," kata Hasto, Jumat (7/4/2023) dilansir merdeka.com.
BERITA TERKAIT: Bupati Kepulauan Meranti HM Adil Disebut Loncat ke PDI Perjuangan, Kendaraan Nyalon Gubernur Riau?
Hasto menegaskan, PDIP akan selalu mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi, termasuk yang dilakukan terhadap Bupati Kepulauan Meranti M Adil.
"PDIP memberikan dukungan terhadap KPK yang secara konsisten melakukan upaya pemberantasan korupsi, baik melalui pencegahan maupun penindakan, sebagaimana dilakukan terhadap Bupati Kepulauan Meranti," imbuh Hasto.
Pernah Disebut Effendi Sianipar
Tapi pernyataan Hasto ini agak berbeda dengan apa yang pernah disampaikan oleh anggota DPR RI Effendi Sianipar. Effendi merupakan politisi PDI Perjuangan yang terpilih sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Riau I. Kabupaten Meranti adalah salah satu daerah yang masuk Dapil I.
Dalam pemberitaan yang pernah dirilis oleh SabangMerauke News pada Selasa, 13 September 2022 lalu, Effendi pernah menyebut kalau M Adil sudah bergabung ke dalam partai PDI Perjuangan. Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Meranti dan bertemu dengan Bupati Adil.
"Kalian tahu kan, Bupati kita sekarang ini orang PDI Perjuangan. Baru tahu kan? Saya kasih tahu, Bupati sekarang jadi orang PDI Perjuangan dan sudah menjadi kader PDI Perjuangan sejak dua bulan lewat. Dia yang datang ke kita langsung," kata Effendy, Selasa (13/9/2022) silam.
Effendi Sianipar saat itu enggan menjawab terkait ingin majunya Muhammad Adil sebagai Gubernur Riau. Menurutnya, itu merupakan kewenangan DPP.
"Kalau itu, saya tidak berkompeten menjawab. Jadi gubernur itu wewenangnya ibu Mega," kata Effendi.
Meski begitu, anggota Komisi IV DPR RI itu juga memuji akselerasi Muhammad Adil dalam membangun kabupaten termuda di Riau ini.
"Saya hanya ingin kasih tahu kalau dia sangat agresif untuk membangun Kepulauan Meranti. Walaupun banyak hambatan, karena beliau sangat kencang larinya," terang Effendy kala itu.
Bupati Adil kala itu memang masih enggan menjawab tentang kepindahan dirinya menjadi kader PDI. Sebelumnya, Bupati Adil merupakan Ketua DPC PKB Kepulauan Meranti, partai yang telah mengusungnya sebagai Bupati Kepulauan Meranti.
"Kalau soal itu, belum bisa berkomentar dulu, soalnya mau buru-buru juga ini. Yang jelas kita sampaikan nanti kabarnya," kata Adil di halaman rumah dinasnya, Jalan Dorak Selatpanjang saat itu.
Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Kepulauan Meranti, Khusairi saat itu mengaku baru mengetahui bahwa Muhammad Adil telah memiliki kendaraan politik baru yakni PDIP.
"Terkait masalah Pak Bupati merapat ke PDIP, saya baru dapat WA dari kawan. Jadi belum saya pelajari dan tanyakan langsung dengan orang-orang yang berhubungan dengan partai PDIP. Ini masih rapat jadi saya belum bisa konfirmasi," ujarnya.
Saat ditanyakan apakah Muhammad Adil sudah menyatakan keluar dan pamit dari PKB, anggota DPRD Kepulauan Meranti itu belum bisa menjawabnya.
"Belum berani komen sebelum saya pelajari terlebih dahulu," kata Khusairi.
Bupati M Adil Tersangka di KPK
Sebelumnya malam tadi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 3 tersangka dalam operasi tangkap tangan di Kepulauan Meranti, Jumat (7/4/2023) malam ini.
Ketiga tersangka tersebut yakni Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil (MA), Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Fitri Nengsih (FN) dan auditor BPK Perwakilan Riau Muhammad Fahmi (MFA). Ketiganya pun langsung ditahan malam ini.
"Pada kesempatan ini KPK telah menetapkan tiga orang tersangka yaitu pertama MA Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti periode 2021-2024, kemudian FN yakni Kepala BPKAD Pemkab Kepulauan Meranti sekaligus Kepala Cabang PT TN. Kemudian MFA selaku auditor BPK Perwakilan Provinsi Riau," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi persnya, Jumat (7/4/2023).
Bupati M Adil ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pemotongan anggaran, gratifikasi jasa travel umrah dan suap pemeriksa keuangan.
Ketiga tersangka ditampilkan dalam konferensi pers tersebut. Mereka mengenakan rompi kuning dan tangan diborgol.
KPK mengamankan sebanyak lebih 25 orang lainnya dalam OTT di Selatpanjang, Kamis (6/4/2023) malam kemarin. Namun, sejauh ini hanya 8 orang yang dibawa ke Jakarta untuk melanjutkan pemeriksaan. Sebagian orang yang ditangkap menjalani pemeriksaan di Selatpanjang dan Pekanbaru. (*)