Begini Kemewahan dan Fasilitas di Mobil Listrik Toyota bZ4x untuk Pejabat Forkopimda Riau, Sedot APBD Rp 10,4 Miliar
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Di tengah sorotan publik ataa tuduhan pemborosan APBD, Gubernur Riau Syamsuar menyerahkan 8 unit mobil listrik jenis Toyota bz4X yang dibandrol per unit seharga Rp 1,3 miliar kepada jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Riau.
Mobil jenis SUV ini diketahui merupakan mobil listrik keluaran pertama pabrikan Toyota di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, mobil ini langsung menjadi kendaraan para delegasi selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali bebeberapa waktu lalu bersama Hyundai Ioniq 5 dan Genesis Electrified G80.
Dalam situs resmi Toyota, mobil ini dibandrol Rp 1,19 miliar rupiah pada harga OTR Jakarta per November 2022, atau saat pertama mobil ini diluncurkan pada tanggal 10 November 2022 silam.
BERITA TERKAIT: Dinilai Publik Hamburkan Uang Rakyat, Syamsuar Serahkan Mobil Listrik Mewah Sedot APBD Rp 10,4 Miliar ke Forkopimda Riau
Diketahui Toyota Astra Motor (TAM) mengimpor mobil listrik bZ4X secara utuh dari Jepang alias berstatus completely built-up (CBU).
bZ4x di Indonesia dipasarkan hanya satu varian saja yakni Front Wheel Drive (FWD) panoramic roof yang dibekali dengan baterai lithium-ion 335 Volt dengan kapasitas 71,4 kWh yang mampu menghasilkan tenaga 244 Tk dan torsi 266 Nm.
Mobil ini bisa menempuh jarak 500 Km dalam sekali pengecasan. Sementara untuk waktu pengecasan mobil ini membutuhkan waktu 30 menit dari posisi kosong hingga 80 persen.
Arti dari nama bZ4Xdipecah menjadi dua arti: "bZ", beyond Zero mewakili sifat kendaraan baterai-listrik dengan emisi "melampaui nol"; dan "4X" menggambarkannya sebagai SUV crossover kompak.
Ini adalah kendaraan pertama yang didasarkan pada Toyota New Global Architecture (e-TNGA) platform yang dikembangkan bersama Toyota dan Subaru, dan model merek pertama yang menjadi bagian dari seri Toyota dari seri zero-emissions vehicle mereka.
Beberapa fitur unggulan nan mewah yang tersemat di bZ4X ini antara lain Panoramic Roof atau fitur di mana atap mobil terbuat dari kaca atau bahan transparan, 12,3 inci Toyota Audio Multimedia dengan Human Machine Interface (HMI) e-TNGA Platform adalah yang memungkinkan pengemudi untuk mengakses sistem audio dan informasi lainnya melalui layar sentuh berukuran besar yang terletak di dasbor mobil.
Advanced Parking, fitur untuk membantu pengemudi untuk memarkir mobil dengan lebih mudah, Safety and Fast Charging Battery Technology System, fitur pengisian cepat pada sistem baterai mobil listrik yang aman.
Toyota Safety Sense, fitur keselamatan tambahan yang termasuk di dalamnya seperti pre-collision system, lane departure alert, dynamic radar cruise control, dan automatic high beams.
Selain itu, Toyota juga memberi garansi baterai Years/ 160.000 KM sebagai jaminan garansi untuk baterai mobil listrik selama beberapa tahun atau beberapa ribu kilometer.
Dinilai Pemborosan APBD
Diwartakan sebelumnya, tengah sorotan publik atas kritik pemborosan anggaran, Gubernur Riau Syamsuar menyerahkan 8 unit mobil listrik mewah kepada jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau, Senin (3/4/2023).
Adapun biaya pembelian mobil mewah itu per unitnya seharga Rp 1,3 miliar. Dengan demikian, total APBD Riau yang tersedot untuk pengadaan 8 unit mobil listrik untuk elit pejabat di Riau mencapai Rp 10,4 miliar.
Jajaran anggota Forkompinda Riau yang mendapatkannya yakni Gubernur Riau, Wakil Gubernur Riau, Sekdaprov Riau, Ketua DPRD Riau, Kejati Riau, Kapolda Riau, Danlanud serta untuk Kepala Badan Penghubung Riau.
Gubernur Syamsuar mengklaim penggunaan mobil listrik sebagai instruksi pemerintah pusat untuk mulai menggunakan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Dalam kenyataannya, anak Presiden Jokowi yang menjabat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menolak pengadaan mobil listrik dengan alasan efisiensi APBD.
"Pemerintah sudah menginstruksikan untuk berangsur-angsur menggunakan mobil listrik. Ini bukan hanya program Riau Hijau, tetapi mengurangi emisi dan hemat energi," kata Syamsuar pagi tadi.
Namun demikian, ternyata mobil listrik ini tak langsung bisa digunakan oleh Forkompinda sebab belum mengusai kendaraan listrik tersebut. Soalnya, pengendara (sopir) mobil listrik tersebut masih sedang diupayakan.
"Belum lagi supir kita menguasai," ujar Syamsuar.
Syamsuar menyebut jajaran Kepala Organisasi Penyelenggaraan Daerah (OPD) Pemprov pun akan berangsur beralih ke mobil listrik. Namun hal ini urung dilakukan sebab ketersediaannya terbatas.
Saat ini hanya OPD Badan Penghubung yang diberikan mobil ini sebab sejumlah tempat seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mengharuskan penggunaan mobil listrik.
Selain itu mobil listrik pun diketahui tidak harus mengikuti aturan ganjil genap sehingga lebih fleksibel.
"Ini mau beli pun inden. Susah nih, tak bisa beli banyak-banyak. Untuk saat ini baru Forkopimda, belum sampai Kepala OPD," pungkas Syamsuar.
Sebelumnya, pengadaan mobil listrik mewah untuk 8 orang anggota Forkopimda dan pejabat Riau menuai sorotan keras dari elemen masyarakat. Pembelian mobil dinilai mubazir karena hanya menghabiskan uang APBD.
Pada satu sisi Pemprov Riau mengeluh soal minimnya keuangan daerah pasca pandemi Covid-19, tapi faktanya pengadaan barang-barang yang dapat ditunda justru digencarkan. Mobil mewah itu dinilai tak bermanfaat untuk kepentingan rakyat, namun dinilai sekadar gengsi pejabat. (CR-01)