Sial! Indonesia Kehilangan Rp 100 Triliun Buntut Pembatalan Piala Dunia U-20, Ini Analisa Perhitungannya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 menimbulkan kekecewaan mendalam sebagian besar rakyat. Ulah genit para politisi yang menjual isu Palestina dan menolak kehadiran Timnas Israel menyebabkan FIFA memindahkan event prestisius itu ke negara lain.
Ternyata, selain menimbulkan keperihan, Indonesia juga mengalami kerugian material yang besar atas gagalnya event ini digelar. Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia menilai pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia berdampak cukup signifikan pada perekonomian RI.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, berkaca pada penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Korea pada 2017, nilai manfaat yang bisa dihasilkan mencapai di atas Rp 50 triliun.
Oleh karenanya, dia memperkirakan, dengan adanya pembatalan acara olahraga tingkat dunia ini, Indonesia telah kehilangan potensi manfaat hingga Rp 100 triliun ke perekonomian.
"Bisa puluhan triliunan rupiah. Dampak ekonomi secara lebih luas bahkan bisa di atas Rp 100 triliun," ujarnya, Minggu (2/4/2023).
Adapun sektor-sektor bisnis yang akan paling terdampak dari pembatalan ini, yaitu pariwisata, transportasi, bisnis makanan, minuman, restoran, akomodasi, pakaian, dan aksesoris.
"Akan ada perbedaan pendapatan pelaku usaha tersebut antara ada event (Piala Dunia U-20) dan tidak ada event tersebut," ungkap Faisal.
Kendati demikian, kata dia, pembatalan Piala Dunia U-20 ini tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi tetapi juga pada aspek politik. Terlebih, saat ini sudah memasuki masa menjelang tahun politik sehingga stabilitas sosial politik perlu dijaga.
Untuk itu, meski Indonesia kehilangan triliunan rupiah akibat pembatalan Piala Dunia U-20, namun akan berisiko tinggi apabila acara ini tetap diselenggarakan di Indonesia.
"Jika terjadi gejolak di masyarakat akibat kedatangan delegasi Israel sangat mungkin potensi kerugian akan lebih besar daripada potential benefit ekonomi yang diperoleh," tuturnya. (*)