60 Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Maninjau Gara-gara Diterpa Angin Kencang dan Hujan Deras
SABANGMERAUKE NEWS, Sumbar - Kematian ikan secara massal kembali melanda keramba di Danau Maninjau, Agam, Sumatera Barat. Akibatnya, para petani mengalami kerugian besar.
Matinya ikan terjadi akibat angin kencang dan curah hujan tinggi melanda daerah itu sejak beberapa hari lalu. Diperkirakan kerugian petani keramba mencapai miliaran rupiah.
Adapun total ikan yang mati mencapai 60 ton. Dengan asumsi harga ikan Rp 21 ribu per kilogram, maka petani merugi sebesar Rp1,26 miliar.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Rosva Deswira mengatakan sebanyak 60 ton ikan itu milik 52 orang petani tersebar di Nagari Sungai Batang dan Tanjung Sani.
Saat ini, tambahnya, bangkai ikan tersebut masih berada di dalam keramba jaring apung. Petani telah diminta untuk tidak membuang ke dalam danau.
"Saya telah menyampaikan ke petani agar tidak membuang bangkai ikan ke danau, karena bisa mengakibatkan pencemaran di danau," kata Rosva, Sabtu (19/11/2022).
Menurut Rosva, kerugian tersebut masih merupakan data sementara. Penyuluh pertanian lapangan sedang mendata kematian ikan ke daerah lain.
Soalnya, masih ada laporan dari petani terkaot kematian ikan di Nagari Koto Malintang, Maninjau.
"Sebelumnya ikan di daerah itu kondisi kekurangan oksigen," katanya.
Ia mengimbau petani untuk mengevakuasi ikan yang masih hidup (sehat) ke kolam penampungan sementara di darat untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar. Imbauan itu telah disampaikan melalui wali jorong, petani dan lainnya. (*)