Jalan Provinsi Putus Terendam Air, Masyarakat Keritang Menjerit Harga Sawit Anjlok
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Curah hujan tinggi di Provinsi Riau menimbulkan masalah di Provinsi Riau. Salah satunya, sejumlah ruas jalan rusak akibat tergenang banjir.
Salah satu titik banjir ekstrem terjadi di jalan lintas di Desa Kuala Keritang hingga Talang Jangkang di Kabupaten Indragiri Hilir.
Pemuka Masyarakat Keritang, Musyawaq Asiqin mengatakan, banjir yang terjadi telah memutus transportasi masyarakat dan menimbulkan masalah ekonomi.
"Dampak ekonomi sangat dirasakan masyarakat karena harga sawit turun," kata Musyafaq, Selasa (15/11/2022).
Musyafaq yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Riau ini menjelaskan, jalan utama di Inhil ini menjadi jalur transportasi angkutan pembawa hasil sawit.
Dengan tak bisa diaksesnya jalan ini membuat pengangkut sawit harus melalui jalan yang lebih jauh. Hal ini tentu saja menyebabkan pengeluaran ongkos pengangkutan sawit berpengaruh ke harga sawit di tingkat petani.
"Jarak yang mereka tempuh semakin jauh. Dari semula 41 kilometer sampai ke pengolahan sawit harus memutar lewat Belilas dengan jarak tempuh hampir 80 kilometer," ujar Musyafaq.
Ia menjelaskan, semasa menjadi wakil rakyat di DPRD Riau periode 2014-2019, ia pernah menyuarakan agar Sungai Keritang dan Sungai Reteh yang berada di sekitar jalan ini dinormalisasi.
Tujuannya agar air tidak naik ke jalan. Namun, usulan tersebut urung direalisasi hingga saat ini sehingga kondisi jalan semakin parah.
"Jalan ini pernah saya ajukan untuk dilakukan normalisasi sungai. Waktu itu sudah masuk, tapi sepertinya tidak terkawal lagi. Selama ini genangan itu hanya disekitar saja. Tapi ini terabaikan, makanya terjadi dampak yang parah seperti ini," ungkap Musyafaq.
Tidak hanya itu, Musyafaq juga mengatakan terdapat ruas jalan sepanjang 11 kilometer yang sulit dilalui. Bahkan, di saat tidak musim penghujan.
Kondisi ini miris mengingat jalan provinsi menghubungkan Riau ke Provinsi Jambi.
"Kita harap provinsi yang betul-betul serius. Karena ini jalan provinsi. Jalan penghubung ke lintas Timur, menuju Jambi. Ada 11 Kilometer yang benar-benar tidak layak. Tidak tergenang saja jalan ini sulit dilalui. Becek dan rusak parah," jelas Musyafaq.
Tidak hanya jalan, ia juga mengeluhkan adanya jembatan rusak di jalan provinsi yang mengundang potensi bahaya lebih besar.
"Bahkan di jalan provinsi, ada jembatan yang rusak. Ada satu jembatan yang pernah saya lewati, ada satu mobil yang terbalik," ungkap Musyafaq. (cr5)