Waduh! Rokan Hilir Juara 1 Sebaran Stunting Tertinggi di Riau, Tiap 100 Balita Ada 29 Anak Gizi Buruk Kronis
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Rokan Hilir menjadi kabupaten dengan prevalensi atau sebaran balita stunting tertinggi di Provinsi Riau.
Berdasarkan data Hasil Studi Gizi Indonesia tahun 2021, Rohil tercatat memiliki prevalensi 29,7 persen. Artinya, setiap 100 balita terdapat setidaknya 29 balita yang mengalami stunting.
Di bawah Rokan Hilir terdapat Kabupaten Indragiri Hilir dengan prevalensi 28,4%, Kabupaten Rokan Hulu 25,8%, Kabupaten Kampar 25,7%, Kabupaten Indragiri Hulu 23,6%, dan Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar 23,3%.
Enam kabupaten ini menjadi daerah dengan tingkat prevalensi di atas rerata prevalensi stunting Riau sebesar 22,3 persen.
Sementara itu, enam kabupaten/ kota memiliki angka prevalensi stunting di bawah angka rata-rata provinsi, yaitu Kota Pekanbaru 11,4%, Kabupaten Siak 19%, Kabupaten Pelalawan 21,2%, Kabupaten Bengkalis 21,9%, Kabupaten Kuantan Singingi 23%, serta Kota Dumai 23%.
Adapun angka prevalensi stunting nasional sebesar 24,4% pada 2021. Pemerintah menargetkan prevalensi tersebut turun menjadi 14% pada 2024.
Masalah stunting menjadi salah satu fokus pemerintahan provinsi Riau. Gubernur Riau Syamsuar menyebut hal ini menjadi isu strategis nasional dan daerah yang diberi arahan langsung oleh Presiden Jokowi pada Bulan September lalu.
"Menjadi isu strategis nasionalis dan isu strategis daerah. Sehingga Pemerintah Provinsi Riau menjadikan penurunan stunting sebagai salah satu indikator kinerja kepala daerah tahun 2019-2024," ungkap Syamsuar (14/11/2022) kemarin.
Gubernur menyebut hal ini sebagai salah satu perbaikan pasca pandemi Covid-19 bersamaan dengan pemulihan inflasi, menangani krisis energi dan pangan dan pelaksanaan vaksinasi.
Sejumlah langkah disebut Gubernur Syamsuat telah diformulasikan untuk mendorong percepatan penanganan stunting di Provinsi Riau hingga 2024 mendatang.
"Kita telah menyusun aspek penyiapan kehidupan berkeluarga, pemenuhan nutrisi, perbaikan pola asuh, perbaikan akses kesehatan, serta perbaikan akses air bersih dan sanitasi," papar Gubri. (CR5)