Kampus Ini Buka Jurusan Ilmu Sihir karena Banyak Peminat, Ini Kurikulum yang Dipelajari
SABANGMERAUKE NEWS - Universitas biasanya menjadi tempat pendidikan yang memberikan pelayanan keilmuan kepada mahasiswanya. Hal-hal gaib biasanya tak masuk dalam daftar ilmu yang dikembangkan kampus.
Tapi, sebuah perguruan tinggi di Inggris, mulai tahun depan akan membuka secara khusus jurusan ilmu sihir. Dilansir The Guardian, Universitas of Exeter merespon terjadinya peningkatkan minat terhadap mata kuliah baru itu.
Akan tetapi ilmu sihir yang dipelajari dalam jurusan baru di University of Exeter ini bukanlah mengenai mantra-mantra, melainkan sejarah dan dampak ilmu sihir di masyarakat dan sains. Bahkan, jurusan baru di universitas ini akan dimulai pada September tahun depan.
Jurusan ilmu sihir dan gaib di University of Exeter akan mengeksplorasi mengenai secarah dan dampak ilmu sihir di seluruh dunia terhadap masyarakat dan sains.
Tak hanya itu saja, mata kuliah yang dipelajari juga akan memanfaatkan mengenai sejarah, sastra, filsafat, arkeologi, sosiologi, psikologi, drama dan agama untuk menunjukkan peran sihir di barat dan timur. Hal ini diungkap langsung oleh Prof Emily Selove sebagai ketua jurusan di University of Exeter.
“Lonjakan minat terhadap sihir dan okultisme baru-baru ini di dalam dan di luar dunia akademis merupakan inti dari pertanyaan paling mendesak dalam masyarakat kita. Dekolonisasi, eksplorasi epistemologi alternatif, feminisme, dan anti-rasisme merupakan inti dari program ini.” ujarnya.
Selove mengungkapkan jika pandangan sekilas pada keyakinan diri sendiri serta kepercayaan masyarakat menunjukkan minat tinggi mengenai sihir di kehidupan sehari-hari. Ia juga menyebut jika para cendikiawan baiknya turut bertanggung jawab menanggapi hal tersebut.
Selove sendiri menyebutkan jika popularitas mengenai cerita rakyat, ilmu sihir, tarot dan kristal menjadi sebuah reaksi dari minat masyarakat terhadap hal-hal berbau sihir dan gaib.
Selove mengatakan MA dalam ilmu sihir dan ilmu gaib akan mengkaji kembali mengenai asumsi bahwa barat adalah tempat rasionalisme dan ilmu pengetahuan, sedangkan seluruh dunia adalah tempat sihir dan takhayul. Ia juga menambahkan jika ada banyak peminat terhadap jurusan baru sejak mulai dikenalkan pada publik.
Bahkan, ia juga menyebut jika jurusan baru ini akan menggabungkan metodologi akademik tradisional barat dan pendekatan yang lebih alternatif, dengan siswa dapat menyelesaikan disertasi mereka melalui karya pertunjukan. Program ini disebut-sebut akan membekali siswa dengan keterampilan termasuk berpikir kreatif, berpikir analitis, rasa ingin tahu dan pembelajaran seumur hidup.
Para mahasiswa pun akan mendapatkan pilihan untuk mengambil kelas peminatan mulai dari tentang naga dalam sastra dan seni barat, legenda Raja Arthur, paleografi, pemikiran Islam, teori dan praktik arkeologi, penggambaran wanita di abad pertengahan, buku di Eropa abad pertengahan dan awal modern, gender, masyarakat dan budaya di Eropa modern awal dan filosofi psikedelik. (*)