Gonjang-ganjing Masalah dan Kabar Mundurnya Direktur RSUD Kepulauan Meranti, Komisi III DPRD Panggil Manajemen
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti akan turun tangan memanggil pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terkait laporan sejumlah permasalahan yang ada di rumah sakit plat merah tersebut.
Adapun permasalahan yang terjadi baru-baru ini yakni dugaan pelecehan profesi sesama dokter yang berujung kepada pengunduran diri dr Irfan Hamidi Sp.OG sejak Kamis (30/9/2023) lalu.
Akibatnya RSUD Kepulauan Meranti terpaksa melakukan penutupan layanan obstetri dan ginekologi (obgyn) disebabkan kosongnya dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Sp.OG).
Kondisi tersebut membuat susah masyarakat yang akan melahirkan, sehingga harus dirujuk ke luar daerah.
Tidak hanya itu, Direktur RSUD Prima Wulandari juga diketahui tidak berani mengambil kebijakan terhadap penggunaan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) Spesifik sebesar Rp1,8 miliar untuk
membenahi semua fasilitas yang rusak yang dibiarkan begitu saja tanpa diperbaiki.
Dengan berbagai persoalan yang terjadi, Direktur RSUD, Prima Wulandari diduga malah mengundurkan diri dan mengajukan pindah ke Kota Pekanbaru. Saat ini berkas pengajuan pindahnya sedang diproses BKPSDM.
Ketua Komisi III DPRD Kepulauan Meranti, Sopandi Rozali mengatakan pemanggilan terhadap jajaran manajemen RSUD untuk mengetahui duduk perkara masalah itu.
Langkah itu juga sebagai upaya menjalankan fungsi pengawasan DPRD. Diagendakan pemanggilan tersebut akan dilakukan dalam pekan depan.
"Rencananya dalam waktu dekat ini Komisi III DPRD yang bermitra dengan rumah sakit akan memanggil pihak manajemen RSUD terkait kekisruhan yang terjadi dalam beberapa hari ini. Kita akan mempertanyakan terkait keluhan masyarakat terhadap layanan di RSUD," kata Ketua Komisi III, Sopandi Rozali, Jumat (6/10/2023) siang.
Sopandi menegaskan pemanggilan itu tidak semata-mata karena dirinya yang mendapatkan keluhan dari masyarakat. Dia menilai sudah seharusnya pengawasan memang perlu dijalankan.
Politisi Partai PAN ini mengungkapkan, sejauh ini pihaknya memang belum mendapatkan laporan secara resmi dari masyarakat yang melapor. Akan tetapi, dirinya telah membaca sejumlah artikel berita dari beberapa media. Atas dasar itulah pihaknya akan menindaklanjuti aduan dari masyarakat tersebut.
"Kami menjalankan fungsi pengawasan. Memang harus mengevaluasi apa saja yang terkait mitra kerja dari komisi III," ungkap Sopandi. (R-01)