Waduh! BEM FISIP Universitas Riau Tebar Poster dan Spanduk Desak Wakil Dekan 2 Dicopot, Ini Masalahnya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sejumlah poster dan spanduk berisi protes terhadap Wakil Dekan 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau beredar, Kamis (5/10/2023). Poster-poster itu ditempeli di setiap papan informasi yang ada di kampus itu.
Isi spanduk dan poster mendesak pencopotan Wakil Dekan 2 yang dijabat oleh Dr Mayarni.
Aksi dimotori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unri yang menuding Mayarni otoriter. Mahasiswa juga menyebut Mayarni tak bisa membangun komunikasi dengan kelembagaan mahasiswa. Ia pun dituduh mengadu domba mahasiswa dan pegawai.
Selain poster mendesak pemecatan, BEM FISIP juga menyebarkan poster pembukaan lowongan kerja untuk posisi Wakil Dekan 2 FISIP. Dalam poster tersebut, kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi WD 2 adalah tidak otoriter, bukan tukang adu domba, dan memahami pola kerjasama dengan mahasiswa.
Kepala Dinas Sosial dan Politik BEM FISIP Universitas Riau, Wira Utama menyatakan, Mayarni tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Menurutnya, Mayarni terkesan enggan dalam memfasilitasi kegiatan mahasiswa, padahal dapat menunjang akreditasi fakultas dan universitas.
"Poster-poster ini sebagai propaganda dan satir bagi kepemimpinan Mayarni sebagai WD 2. Kenapa WD 2 terkesan enggan dalam memfasilitasi kegiatan mahasiswa? Kenapa malah dipersulit?" jelas Wira kepada SabangMerauke News, Kamis sore.
Wira menuturkan, ekspresi kemarahan mahasiswa muncul sebagai reaksi atas kelambatan dan buruknya komunikasi WD 2 kepada bawahannya. BEM FISIP yang tengah mempersiapkan kegiatan Dies Natalis FISIP Unri ke-61, kesulitan mengambil perangkat suara dan perlengkapan lainnya di gedung auditorium Sutan Balia FISIP Unri.
"Kami, BEM FISIP UNRI menuntut WD 2 FISIP UNRI untuk mundur dari jabatannya. Dekan harus bertindak tegas atas bawahannya yang bertindak otoriter dan sewenang-wenang," tegas Wira.
Mayarni telah dikonfirmasi via WhatsApp soal tudingan yang dilayangkan BEM kepada dirinya. Namun, ia belum memberi respon. (KB-09/Malik)