Tim Pengawas Disnaker Riau Dihambat Masuk ke Lokasi Terbakarnya Kilang Minyak Pertamina Dumai, Ada Apa?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Tim pengawas ketenagakerjaan Disnaker Provinsi Riau mendapat penolakan masuk ke lokasi ledakan dan kebakaran di kilang minyak Pertamina Dumai, Minggu (2/4/2023) dini hari tadi. Tim dipersulit masuk oleh petugas pengamanan internal dan manajemen kilang minyak yang dikelola oleh di PT Kilang Pertamina Indonesia-Dumai (dulu PT Pertamina Refinery Unit II).
Ikhwal adanya penolakan terhadap Tim Pengawas Disnaker Riau diketahui dari laporan dua orang pengawas yang ditugaskan oleh Kadisnaker Riau, Imron Rosyadi merespon hebohnya kasus kebakaran di lingkungan kerja tersebut.
Kedua orang pengawas ketenagakerjaan Disnaker Riau tersebut yakni Agustiawirman dan A P Tata Negara. Keduanya ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan ke lokasi kejadian.
"Namun setibanya di TKP pada hari Minggu tanggal 2 April 2023 jam 02.30 WIB, pihak PT Kilang Pertamina Indonesia terkesan enggan untuk menerima kedatangan pengawas ketenagakerjaan untuk melakukan tugas pemeriksaan atas kejadian ini," demikian laporan pengawas ketenagakerjaan kepada Kadisnaker Riau.
BERITA TERKAIT: Inilah Identitas dan Kondisi 10 Orang Korban Ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai
Akibatnya, kedua pengawas ketenagakerjaan tertahan di posko sekuriti perusahaan. Keduanya lantas melaporkan kondisi tersebut kepada Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Disnaker Riau.
Kemudian dilakukan pembicaraan antara Kepala Bidang Pengawas Ketenagakerjaan dengan Manager HSE PT Kilang Pertamina Indonesia Dumai. Pada intinya pihak Kilang Pertamina mempertanyakan Surat Perintah Tugas kedua pengawas ketenagakerjaan tersebut.
Kepala Bidang Pengawas Ketenagakerjaan menyampaikan bahwa perintah tersebut merupakan kejadian mendadak dan di luar sistem pada umumnya.
"Sehingga perintah diberikan kepada pengawas ketenagakerjaan melalui telepon," demikian penjelasan Disnaker Riau.
Setelah pukul 4 dini hari, barulah kedua pengawas ketenagakerjaan diperbolehkan melakukan pemeriksaan terhadap Manager HSE Oky Wibisono. Pemeriksaan di lokasi kejadian dilakukan bersama tim dari Kepolisian Resor Dumai.
"Pemeriksaan terhadap Oky Wibisono (Manager HSE Kilang Pertamina Dumai) banyak dijawab dengan jawaban 'tidak tahu'. Pemeriksaan di lokasi kejadian juga belum menghasilkan temuan secara menyeluruh. Mengingat pekerja PT Kilang Pertamina Indonesia juga tidak dapat menyampaikan secara terbuka.
Usai melakukan pemeriksaan dengan hasik yang tak efektif itu, sekitar pukul 4.30 dini hari pengawas ketenagakerjaan Disnaker Riau memutuskan keluar dari PT Kilang Pertamina Indonesia.
Kadisnaker Riau Imron Rosyadi membenarkan tindakan yang dialami oleh anak buahnya tersebut. Namun, pihaknya tak akan berhenti dan tetap akan melakukan tindakan lebih lanjut sesuai kewenangan yang dimiliki instansinya.
Pihak PT Kilang Pertamina Indonesia belum dapat dikonformasi soal dugaan tidak kooperatifnya perusahaan dalam memberikan akses kepada petugas pemerintahan yang sah.
Diwartakan sebelumnya, insiden ledakan dan kebakaran terjadi di Kilang Minyak Pertamina Dumai menyebabkan 10 orang menjadi korban. Selain itu, kepanikan melanda warga Dumai serta sejumlah fasilitas mengalami kerusakan.
Peristiwa ini merupakan kasus kesekian kalinya yang menimpa Pertamina dalam dua bulan terakhir. Belum berakhir ingatan publik tentang kejadian meledaknya Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara yang menewaskan 33 orang pada Jumat 3 Maret lalu.
Kebakaran Kilang Pertamina Dumai awalnya disebut hanya melukai 5 orang. Belakangan korban bertambah menjadi 10 orang.
Berikut data korban yang diperoleh SabangMerauke News dari pihak Disnaker Provinsi Riau.
1. Deni Indra Cahya
Kondisi: Mengalami luka robek dahi kanan ukuran 0,5 cm.
2. Suprasto Widoyo
Kondisi : Mengalami luka lecet di dekat telinga kanan dan dahi ukuran 0,5 cm
3. Kahalilul Rahman
Kondisi: Mengalami luka robek di hidung kanan ukuran 0,5 cm, luka robek di jari tengah kanan 1 cm. Juga sempat mengalami sesak napas.
4. Muhammad Farhan
Kondisi: Mengalami L
luka robek di kepala, telinga, ibu jari kaki kiri, ibu jari telunjuk kiri dan tumit kiri.
5. Dedi Munandar
Kondisi: Mengalami luka robek di dagu kanan 0,5 cm.
6. Rommel Suhara
Kondisi: Mengalami luka lecet di telapak tangan dan luka lecet di pergelangan kaki kanan, lutut dan kaki kanan terkilir (sprain).
7. Baginda Restu
Kondisi: Mengalami luka robek pada dahi kanan 1 cm, luka robek pada pangkal hidung kanan 0,5 cm.
8. Febri Aydira
Kondisi: Mengalami luka robek pada pangkal hidung diameter sebanyak 3 buah ukuran 0,5 cm, luka robek pada pelipis kiri diameter 0,5 cm, luka robek pelipis kanan 0,5cm, luka robek pada telapak tangan kanan.
9. Yuliadi
Kondisi: Mengalami luka robek pada dahi kanan diameter 3 cm.
10. Ryan Hardi Kusuma
Kondisi: Sesak.
Warga Dumai Panik
Dilaporkan, ledakan dan kebakaran di Kilang Minyak Dumai memicu kepanikan hebat melanda masyarakat sekitar yang memang lokasinya tak terlalu jauh dari kilang. Sejumlah kerusakan dilaporkan terjadi menimbulkan kerugian material.
Polisi malam tadi telah turun mengamankan lokasi kejadian. Wali Kota Pekanbaru Paisal menghimbau masyarakat tidak panik dan tidak ada tindakan provokasi.
Rentetan kecelakaan dan insiden parah yang menimpa Pertamina ini pun menimbulkan tanda tanda soal penerapan standar keselamatan industri. Sebelumnya, beberapa hari lalu, kapal tangker pembawa ribuan ton minyak Pertamina terbakar di perairan Nusa Tenggara Barat.
Penjelasan Pertamina Dumai
Juru bicara Pertamina RU II Dumai Agustiawan mengatakan, Tim Keadaan Darurat Pertamina telah mengatasi kejadian terbakarnya kilang di area gas compressor Kilang Dumai. Ia menyebut kebakaran telah dapat dikendalikan pada Sabtu malam sekitar pukul 22.54 WIB.
Namun, operasional kilang di unit terdampak dihentikan sementara untuk memastikan keamanan di lokasi. Sementara unit lain di Pertamina Dumai tetap beroperasi secara normal. Agustiawan mengatakan hingga saat ini penyebab kebakaran belum diketahui.
"Saat ini tim terus fokus untuk memastikan kondisi aman. Pertamina Kilang Dumai juga terus melakukan pemantauan untuk memastikan agar masyarakat di sekitar kilang tidak terdampak oleh kejadian ini," terang Agustiawan kepada media.
Bangunan Warga Rusak
Selain menyebabkan lima pekerja luka, akibat ledakan dan kebakaran tersebut sejumlah bangunan yang ada di sekitar kilang seperti rumah warga mengalami pecah kaca, dinding retak-retak dan plafon masjid berjatuhan. Ledakan pun sempat terdengar hingga sejauh 25 kilometer.
Agustiawan memastikan Pertamina akan bertanggung jawab atas dampak ledakan tersebut.
Wali Kota Dumai Paisal terlihat turun langsung ke lokasi kilang Pertamina RU II Dumai dan berada di tengah kerumunan masyarakat untuk menenangkan massa dan mendengar keluhan akibat ledakan di kilang tersebut.
"Mohon semuanya bersabar karena saat ini sedang dilakukan penanganan. Jangan ada yang memprovokasi," kata Paisal. (*)