Anggota DPR dari Golkar Ini Sebut 'Makan Uang Haram Kecil-kecil Okelah', Apa Maksudnya?
SABANGMERAUKE NEWS - Video anggota Komisi XI DPR RI Melchias Marcus Mekeng yang menyebut 'makan uang haram kecil-kecil okelah' viral di media sosial. Mekeng pun memberikan penjelasan terkait pernyataannya.
Ucapan viral itu berawal dari rapat kerja Komisi XI dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) soal transaksi mencurigakan Rp 349 triliun pada Senin (27/3) kemarin. Dalam rapat, Mekeng mulanya menyinggung kasus Mario Dandy yang merusak citra Kementerian Keuangan. Mekeng menyebut kasus Mario Dandy itu merembet ke orang tuanya yang ternyata pejabat Pajak.
"Saya melihat yang rakyat kesal itu cara hidup yang tidak wajar, dibuka oleh Tuhan dengan cara itu, anaknya (Mario Dandy) ribut, akhirnya orang tuanya yang kena," kata Mekeng.
Mendengar kasus itu, Mekeng mengaku langsung menasihati anak-anaknya untuk tidak memakan uang haram. Di sinilah, Mekeng menyampaikan pernyataan tidak mengapa memakan uang haram sedikit.
"Kalau saya lebih berpikir, saya bilang sama anak-anak saya, 'Kalau kita makan uang haram kebanyakan akan dibuka oleh Tuhan dengan cara yang demikian'. Kebanyakan dia (Rafael Alun) makan uang haramnya itu," kata Mekeng
Pernyataan Mekeng itu membuat anggota DPR lainnya tertawa. Anggota DPR yang mendengar itu pun meminta agar pernyataan Mekeng itu tidak dikutip.
"Kalau makan uang haram kecil-kecil ya okelah," kata Mekeng.
"Makan uang haram sampai begitu berlebih akhirnya Tuhan marah. Itu standar di dalam nilai hidup gitu. Nggak ada juga di dunia ini malaikat, nggak ada di dunia ini malaikat, tapi juga jangan jadi setan benar. Gitu lho," ujarnya.
Penjelasan Mekeng
Dihubungi, Mekeng menjelaskan maksud pernyataan 'makan uang haram kecil-kecil' itu. Mekeng menyebutkan setiap orang tidak bisa menjamin sumber dana yang diterimanya.
"Kita tidak pernah tahu sumber dananya dari mana, siapa tahu sumbernya itu dari sesuatu yang haram, ya itu kan sama saja kita makan uang haram," kata Mekeng saat dihubungi hari ini.
"Bagaimana kita bisa tahu coba sumber-sumber tersebut, jadi itu saya anggap kalau itu kecil-kecil saja, karena kita tidak punya akses untuk mengetahui keuangan orang (sebelumnya)," ujar Mekeng.
Mekeng kemudian mencontohkan tukang rokok yang membeli tanah tanpa tahu uang dari pembelinya itu haram atau tidak. Dia menyebut uang itu juga menjadi tercemar.
"Sama saja kayak tukang rokok, jadi tukang rokok yang beli misal orang habis (melakukan suatu yang) haram kan dia makan uang haram juga. Katakan jual rumah, nah yang beli sumbernya dari haram, (uangnya) kita bawa masuk ke rumah kita, jadikan tercemar juga," kata Mekeng.
Mekeng menegaskan tidak ada niatan untuk mengajak memakan uang haram. Dia menyebutkan saat itu sedang menganalogikan kasus Mario Dandy.
"Iya (bukan maksud makan duit haram), itu kan pembicaraan dia (di sosial media), siapa yang mau makan uang haram," tegasnya.
"Konteks awal ngomongin ayah Mario Dandy, di luar profilnya kan sesuatu yang aneh, itu kan jelas-jelas dia mengklaim sesuatu yang nggak boleh mestinya," ujarnya. (*)