Mahathir Klaim Orang Melayu Malaysia Makin Miskin, Anwar Ibrahim Singgung Mantan PM yang Memperkaya Keluarga
SABANGMERAUKE NEWS - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, menyebut orang Melayu di negaranya 'kehilangan segalanya' setelah ia tak lagi jadi PM.
"Benar bahwa orang Melayu menjadi semakin miskin setelah saya tidak lagi menjadi perdana menteri," tulis Mahathir dalam unggahan di Facebook pribadinya, seperti dilansir dari Channel News Asia.
Mahathir mengklaim sudah berusaha memperbaiki keadaan orang Melayu Malaysia, ketika menjabat perdana menteri pada periode kedua kepemimpinannya.
Namun Mahathir menuding pemerintahan Pakatan Harapan yang saat itu memimpin telah digulingkan, hingga ia harus kehilangan posisinya sebagai PM.
"Itulah mengapa saya mengeluh sekarang," kata Mahathir.
Eks PM berusia 97 tahun itu juga membantah tudingan yang dibuat oleh PM Malaysia saat ini, Anwar Ibrahim.
Dalam sebuah kesempatan terpisah, Anwar menyebut seorang mantan pemimpin Malaysia yang menjabat selama 22 tahun, memanfaatkan posisinya untuk memperkaya diri sendiri, keluarga, dan anak-anaknya.
Meski tak menyebut nama, namun tudingan Anwar memang merujuk pada Mahathir. Sebab ia menjabat sebagai PM Malaysia pada Juli 1981-Oktober 2003, dan Mei 2018-Februari 2020 untuk masa jabatan kedua.
Mahathir juga menuduh pemerintahan Anwar Ibrahim telah menghalangi pertemuan pro-Melayu yang seharusnya ia hadiri.
Pertemuan pro-Melayu sedianya digelar pada 19 Maret di Kuala Lumpur, dan dihadiri Mahathir sebagai tamu kehormatan. Namun pertemuan itu dibatalkan, karena dua tempat menarik izin acara tersebut.
Mahathir mengatakan isi acara pertemuan pro-Melayu sudah sesuai dengan ketentuan konstitusi negara dan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Menurutnya menghalangi pertemuan ini sama artinya pemerintah menolak konstitusi negara dan UMNO. (*)