Sekcam di Kuansing Kepergok Warga Sedang Berduaan Dengan Seorang Honorer di Dalam Mobil
Ilustrasi berduaan di mobil. Foto: Net
SABANGMERAUKE NEWS - Seorang sekcam di Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuansing dipergoki warga sedang berduaan di dalam mobil dengan seorang honorer pada Jumat (10/3/2023).
Oknum sekcam di Kuansing berinisial HW ini dipergoki warga Hulu Kuantan berduaan di dalam mobil saat jam dinas dengan seorang pegawai honorer yang bekerja di kantor camat Hulu Kuantan berinisial F.
Hal ini terungkap dari seorang warga berinisial S melihat Sekcam HW dan seorang honorer F saat ingin mengurus keperluan kepada HW.
"Saya ada perlu mengurus surat bujang dan dara kepada sekcam. Ketika saya menanyakan kepada pegawai, mereka menjawab lagi di dalam mobil. Saya langsung menghampiri mobilnya. Kami melihat ada seorang perempuan di dalammya. Ini yang membuat kami curiga," kata S.
Dari keterangannya, mobil terparkir dalam keadaan mesin hidup dan kaca tertutup di sisi kiri Kantor Camat Hukh Kuantan.
Plt Camat Hulu Kuantan, Nasrul mengatakan, persoalan ini sudah dilaporkan ke pimpinan.
"Iya. Saat itu saya sedang ada acara Konfercam IGTK Kecamatan Hulu Kuantan. Lalu pegawai memanggil saya karena akan ada masyarakat banyak yang akan datang ke kantor. Setelah saya tau persolannya, saya memanggil keduanya untuk meminta keterangan," kata Nasrul.
Nasrul menjelaskan, alasan HW berduaan di dalam mobil dengan F karena ada keperluan membeli makanan dan membaya pulsa.
"Ini sudah diketahui pimpinan. Kita tunggu arahan pimpinan. Informasinya, besok forum Kades Hulu Kuantan dan ninik mamak juga akan datang ke kantor untuk menyampaikan pernyataan. Hasilnya akan saya laporkan lagi ke pimpinan," ujar Nasrul.
"Terkaitan penonaktifan, ini bukan kewenangan saya. Saya hanya menunggu arahan pimpinan," lanjutnya.
Ketua Forum Kades Hulu Kuantan, Firdaus saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa pihaknya bersama ninik mamak akan mendatangi kantor camat Hulu Kuantan.
"Iya. Nanti kami bersama ninik mamak akan bicarakan soal itu. Ini marwah daerah. Jika sumbang dipandang mata, seharusnya ada juga sangsi adat di luar sanksi administrasi di instasi pemerintahan," kata Firdaus.
