Banyak Pejabat Kemenkeu Berharta Tak Wajar, Apakah Ucapan M Adil Soal Setan-Iblis Benar?
SABANGMERAUKE NEWS - Kementerian Keuangan menjadi sorotan setelah sejumlah pejabatnya dinilai memiliki kekayaan tak wajar.
Kementerian Keuangan melalui Inspektorat Jenderal pun lantas menindaklanjuti laporan 964 pegawai yang diduga miliki transaksi janggal hingga harta kekayaan yang tidak wajar.
Hasil tindak lanjut merekomendasikan hukuman disiplin terhadap 352 pegawai.
"86 surat ditindaklanjuti dengan kegiatan lanjutan berupa pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket). Ditindaklanjuti menjadi audit investigasi jumlah kasus 126, dengan hasil rekomendasi hukuman disiplin terhadap 352 pegawai," kata Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh dalam keterangan, Sabtu (11/3/2023).
Laporan atas 964 pegawai yang diduga ada transaksi janggal atau harta tak wajar, disampaikan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). PPATK melaporkan dalam surat sejumlah 266, 185 atas permintaan Irjen Kemenkeu dan 81 inisiatif PPATK.
Tak hanya itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerima data soal 134 pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang diduga memiliki saham bersifat tertutup tersebar di 280 perusahaan, termasuk di bidang kantor konsultan pajak. Data tersebut berasal dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menko Polhukam Mahfud Md pun mengatakan ada transaksi janggal hingga Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Mahfud mengatakan angka itu terkait dugaan pencucian uang.
Kondisi ini pun seolah kembali menyegarkan ingatan publik atas ucapan Bupati Kepulauan Meranti, M Adil yang menyebut Kemenkeu diisi iblis dan setan.
Adil yang kala itu berseteru hebat dengan kemenkeu melampiaskan kekesalannya usai tak mendapat keterangan jelas dari Kemenkeu soal Dana Bagi Hasil lifting Migas di Meranti.
Dia mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk menemui pejabat Kemenkeu untuk membahas pembagian DBH. Dia juga telah menyurati Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk bertemu secara langsung, namun pihak Kemenkeu menawarkan pertemuan secara online.
“Sampai saya kejar ke Bandung orang Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten, itu yang hadir waktu itu nggak tahulah. Sampai pada waktu itu saya bilang, ‘Ini orang keuangan ini isinya iblis atau setan?” tutur Adil kala itu pada Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah, di Pekanbaru, Riau, pada Kamis (8/12/2022).
Menanggapi hal ini, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo merasa keberatan dan meminta Adil meminta maaf.
“Kami keberatan dan menyayangkan pernyataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh-sungguh tidak adil karena mengatakan pegawai Kementerian Keuangan iblis atau setan,” kata Prastowo.