Polisi Kesulitan Identifikasi Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh: Kondisinya Hanya Setengah Jari
SABANGMERAUKE NEWS - Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Belu, mengalami kesulitan dalam proses identifikasi potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh di sebuah warung makan di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Djafar Awad Alkatiri, kondisi potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh tidak utuh, dan hanya setengah bagian saja, sehingga menyulitkan untuk proses identifikasi menggunakan sistem tes sidik jari.
"Kondisinya hanya setengah jari, kalau untuk (tes) sidik jarinya susah terbaca alurnya," kata Djafar.
Menurut Djafar, metode sidik jari tidak akan maksimal hasilnya dan bahkan tidak bisa terbaca alur sidik jarinya karena memang potongan jarinya tidak utuh.
"Kalau ilmu Reskrim itu susah terbaca (alur sidik jari) kalau utuh baru bisa terbaca alurnya," jelas Djafar.
Dia mengatakan polisi akan berkoordinasi dengan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk memeriksa potongan jari manusia yang saat ini diamankan di Puskesmas Manleten Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
"Kami akan koordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara, untuk kelanjutan melalukan tes (identifikasi) terhadap potongan jari tersebut," kata Djafar.
Djafar berharap tes yang dilakukan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara tersebut dapat mengungkap identitas pemilik potongan jari manusia yang masih berkuku tersebut.
Dia mengatakan, saat ini, selain akan melakukan koordinasi dengan tim forensik, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap keterangan saksi-saksi untuk mengungkap asal usul dan identitas pemilik potongan jari manusia tersebut.
"Kita masih pendalaman untuk mencari tahu identitas dan asal usul potongan jari tersebut," ujarnya.
Temuan jari manusia dalam sayur lodeh ini pertama kali terungkap setelah dua orang warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur membeli makanan di warung.
Kepala Polsek Tasifeto Timur, Ipda Mahrim mengatakan, kejadian ini telah dilaporkan ke Polsek Tasifeto Timur oleh seorang warga bernama Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
Pada saat mengambil sayur untuk dimakan, Watu kaget karena melihat sepotong daging ujung jari kuku manusia, yang tercampur pada sayur itu.
Menurut Kapolres Belu, AKBP. Yoseph Krisbianto, potongan jari tersebut adalah milik orang dewasa. Tapi belum diketahui secara pasti jari bagian dari potongan jari yang ditemukan tersebut.
"Kemungkinan (potongan jari) orang dewasa," kata Yoseph
Menurut Yoseph, potongan ibu jari manusia yang masih berkuku itu telah diperiksa oleh dokter dari Puskesmas Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
"Hasil pemeriksaan (dokter) memang itu identik (potongan jari manusia)," ujar Yoseph.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa lima orang saksi, mulai dari pemilik warung makan, pekerja di tempat pembuatan tahu, dan saksi pelapor. (RE-01)