Ratusan Mahasiswa Kampus Terkenal Ini Terjerat Pinjaman Online Tergiur Ajakan Senior, Rektor Turun Tangan
SABANGMERAUKE NEWS, Jabar - Pinjaman online (pinjol) ternyata tak hanya digandrungi kalangan ibu rumah tangga dan guru. Namun juga telah menyasar segmen mahasiswa.
Meski sudah banyak kasus pinjol berujung pada ketergantungan hingga utang terus menumpuk, tapi tak kapok-kapok juga. Tagihan yang telat bayar membuat mereka ditagih terus oleh debt collector.
Hal inilah yang saat ini dialami oleh ratusan mahasiswa di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Banyak mahasiswa kampus beken yang yang terjebak pinjol untuk modal usaha. Pemasukan usaha tak mampu membayar cicilan utang.
Masalah ini pun membuat Rektor IPB turun tangan. Rektor IPB Arif Satria menyampaikan pihak kampus telah mengambil langkah cepat untuk menangani kasus tersebut. Ada empat langkah yang dilakukan pihak kampus.
"Pertama, membuka posko pengaduan. Kedua, memilah-milah tipe kasus yang ada. Saat ini sedang kami petakan tipe masalahnya," kata Arif, Selasa (15/11/2022).
Ketiga IPB mempersiapkan bantuan hukum untuk mahasiswa yang tertipu usaha online dalam kasus pinjaman online ini. IPB juga akan melakukan upaya peningkatan literasi keuangan untuk para mahasiswa.
Arif menuturkan, pihak IPB pun sedang dalam komunikasi dengan para mahasiswi dan mahasiswa yang diduga terjerat kasus ini.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti menyatakan sangat prihatin mendapati berita tersebut.
"Saat ini melalui para wakil dekan kami sedang mengumpulkan data dan melakukan crosscheck serta mendalami informasi yang kami peroleh," katanya.
Sejumlah mahasiswa yang terjerat pinjaman online hingga didatangi penagih utang ke rumahnya. Tagihan utangnya berkisar Rp 3 juta-Rp 13 juta untuk penjualan online yang ternyata tidak menguntungkan.
Para mahasiswa diduga terpengaruh oleh kakak tingkatnya untuk masuk ke grup WhatsApp usaha penjualan online. Mereka diminta investasi ke usaha tersebut dengan keuntungan 10 persen per bulan dan meminjam modal dari pinjaman online.
Namun dalam perjalanannya, keuntungan tidak sesuai dengan cicilan yang harus dibayarkan kepada pinjaman online hingga para mahasiswa mulai resah saat ditagih debt collector dan sebagiannya kini berinisiatif melapor ke Polresta Bogor Kota. (*)