Selain Tuntut Bupati Rohil Mundur, Ribuan Buruh SPTI Demonstrasi Desak Gubernur Lakukan Ini
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Ribuan massa aksi dari Serikat Pekerja Transpor Indonesia (SPTI) pimpinan Fuad padati depan Kantor Gubernur Riau, Kamis (15/9/2022) pagi.
Massa aksi demonstrasi ini tidak hanya dari Rokan Hilir (Rohil) melainkan juga tiap perwakilan dari 12 kabupaten/ kota yang ada di Riau. Kehadiran massa aksi ini menyebabkan tertutupnya jalan di sepanjang depan Kantor Gubernur Riau.
Aksi demonstrasi besar-besaran ini imbas dari konflik dualisme kepengurusan SPTI di Rohil sejak beberapa bulan lalu yang sempat menimbulkan bentrok fisik melukai 20 orang buruh.
Salah satu pentolan aksi demo, Sahri menyatakan, ada empat tuntutan massa aksi yang ditujukan kepada Gubernur Riau. Pertama, desakan agar Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong mundur dari jabatannya. Afrizal diduga menjadi pemicu dan penyebab terjadinya dualisme kepengurusan SPTI di Rohil.
Soalnya, Pemkab Rohil melalui Dinas Tenaga Kerja telah mencatatkan kepengurusan SPTI diduga tandingan di bawah kepemimpinan Hijrah. Padahal, sebelumnya sudah ada kepengurusan SPTI yang terdaftar di bawah kepengurusan Fuad.
Tuntutan kedua, cabut/ coret seluruh pencatatan yang dikeluarkan oleh Plt Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rohil untuk seluruh SPTI di bahwa pimpinan Hijrah yang diduga merupakan adik kandung Bupati Rohil. Dalam tuntutan ketiga, massa aksi meminta untuk mencoret surat edaran dari Pemkab Rohil.
Pasalnya, Pemkab Rohil diduga telah membuat surat edaran kepada sejumlah perusahaan agar bekerja sama dengan SPTI kepengurusan Hijrah.
Sementara tuntutan keempat, meminta Gubernur Riau untuk mencabut/ mencoret surat Bupati Rohil yang berisi pemberitahuan pelarangan melakukan bongkat muat barang. Pemberitahuan ini bernomor 560/DTK/2022/230 tanggal 26 Agustus 2022 tentang Pemberitahuan kepada Pimpinan Perusahaan, SPTI Kubu Hijrah, SPTI Kubu Fuad, dan Camat Se-Kabupaten Rokan Hilir.
Asisten I Sekretariat Provinsi Riau, Masrul Kasmy, menjumpai para massa aksi. Ia mengatakan, apa yang akan menjadi tuntutan para massa aksi akan disampaikannya ke Gubernur Riau.
"Akan kita sampaikan," kata Masrul singkat.
Sekitar pukul 12.00 WIB, massa aksi membubarkan diri. Aksi demonstrasi juga berjalan lancar tanpa adanya tindak kekerasan. (cr7)