Pengaspalan Jalan Pulau Rangsang Penghubung 6 Desa Habiskan Rp 30 Milliar
SABANGMERAUKE NEWS, Selatpanjang - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kembali mengalokasikan anggaraan sebesar Rp 30 miliar lebih untuk melanjutkan peningkatan ruas jalan Tanjung Samak- Repan. Adapun dana tersebut diperoleh melalui Dana Alokasi Khusus (DAK Reguler) tahun 2022.
Jalan sepanjang 31,85 km ini menghubungkan enam desa di Pulau Rangsang. Di antaranya, Tanjung Samak, Wonosari, Teluk Samak, Gemala Sari, Penyagun, dan Desa Repan. Peningkatan jalan dilakukan lewat pengaspalan hotmix.
Lanjutan proyek saat ini berada di lintasan Desa Wonosari-Teluk Samak sepanjang 5,8 kilometer dengan progres bobot pekerjaan sebesar 32,43 persen atau sepanjang 4,925 kilometer.
Jalan itu juga terkoneksi dengan ruas yang sudah dihotmix sebelumnya. Tepatnya di Tanjung Samak Kecamatan Rangsang sepanjang 3,3 kilometer yang dibangun pada tahun 2021 dengan menggunakan anggaran DAK sebesar Rp 13 milliar.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Rahmat Kurnia mengatakan pekerjaan jalan sumber dana dari APBN harus dengan konsep pengaspalan.
"Ruas jalan Repan-Tanjung Samak di Pulau Rangsang sepanjang 31,85 kilometer itu akan di-hotmix, dimana progres pengaspalan baru sekitar 9 kilometer jika rentang Wonosari-Teluk Samak selesai dikerjakan pada September mendatang. Saat ini ruang jalan tersebut sudah dibase dan hanya menyisakan sekitar 5 kilometer di Desa Penyagun," kata Rahmat Kurnia.
Rahmat juga mengatakan tahapan pekerjaan saat ini adalah penimbunan material Base B dan selanjutnya dilapisi material Base A baru setelah itu ditingkatkan dengan lapisan penetrasi dan pengaspalan.
Dikatakan, pada prosesnya keterlibatan masyarakat juga membantu kelancaran dalam proses pengaspalan. Sebelum dilakukan penimbunan material, warga setempat dipekerjakan untuk menyusun uyung atau kulit sagu sebagai pelapis.
"Keterlibatan masyarakat setempat kita buat seperti pola padat karya yang digerakkan oleh kepala desa. Dimana proyek ini juga banyak menyerap tenaga kerja lokal dalam pembangunannya," kata Rahmat Kurnia.
Selain itu keterlibatan rekanan seperti pelaksana pekerjaan PT Cakrawala Nusindo dan Konsultan Pengawas Buhara Persada yang merupakan kontraktor lokal juga dimaksudkan untuk menjaga kualitas pekerjaan menjadi lebih baik.
"Keterlibatan kontraktor tempatan juga dianggap penting, dimana rasa memiliki yang tinggi menyebabkan kualitas pekerjaannya juga ikut dijaga," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Aang ini menyebutkan, spesifikasi jalan tersebut mempunyai lebar bodi jalan 7 meter dan aspalnya 5 meter dengan ketebalan aspal 6 sentimeter.
Diasumsikan ruas jalan tersebut akan selesai dikerjakan pada tahun 2028 mendatang dengan menggunakan anggaran berkisar Rp 146 miliar.
"Jika memungkinkan dan kita semua panjang umur, akan selesai dilakukan pengaspalan pada tahun 2028 mendatang dan menelan anggaran setelah kami hitung sebesar Rp 146 miliar. Itu jika asumsinya dihitung dengan harga material saat ini," ungkapnya.
Aang mengatakan pihaknya sangat berterimakasih atas kehadiran Asphalt Mixing Plant (AMP) yang memproduksi hotmix yang dikerjakan oleh PT Cakrawala Nusindo yang berlokasi di Desa Dwi Tunggal.
Kunjungan Kerja DPRD Kepulauan Meranti
DPRD Kepulauan Meranti melakukan kunjungan kerja dalam rangka peninjauan infrastruktur jalan interkoneksi Desa Wonosari dan Teluk Samak, Rabu (13/7/2022) pagi.
Hadir saat itu Ketua Komisi II Taufiek, dan anggota komisi seperti M Taufikurrahman, Darsini, dan Dedi Yuhara Lubis. Kunjungan tersebut juga didampingi Kepala Desa Teluk Samak, Mohd Zaini, Kepala Dinas
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) yang diwakili sekretaris Fajar Triasmoko MT dan Kepala Bidang Bina Marga, Rahmat Kurnia ST serta tim lainnya.
Para legislator ini terlihat senang setelah bersama-sama melihat progres pekerjaan tersebut yang ditargetkan akan selesai pada September 2022 mendatang.
Diharapkan pembangunan jalan di Pulau Rangsang merupakan upaya untuk membuka keterisolasian dan juga mengurangi kemiskinan ekstrem, dengan menekan biaya transportasi sehingga mempermudah arus distribusi logistik.
"Jalan ini sudah kami dambakan untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Saya yakin masyarakat nantinya akan lebih baik hidupnya dengan adanya jalan ini, dimana ekonomi mereka menjadi terangkat. Intinya kami Komisi II tetap komitmen mengawasi pembangunan infrastruktur guna menunjang ekonomi masyarakat," kata Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Meranti, Taufiek. (R-01)