DPRD Riau Ngaku Keuangan Sulit, Tapi Malah Studi Banding ke Amerika dan Eropa, Pengamat: Cuma Jalan-jalan, Habiskan Uang Saja!
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Sejumlah anggota DPRD Provinsi Riau dikabarkan akan melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Negara yang dituju yakni Amerika Serikat dan sebagian lagi memilih berkunjung ke negara di Eropa.
Keberangkatan para anggota DPRD Riau ini berlangsung di tengah panas dingin hubungan antara Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Riau, Joni Irwan dengan sejumlah anggota Dewan.
Sebelumnya, para wakil rakyat mempersoalkan penunjukkan Joni Irwan yang ditugaskan oleh Gubernur Syamsuar. Anggota Dewan meminta agar Gubernur Riau menunjuk seorang Pelaksana Harian (Plh), bukan Plt Sekretaris DPRD.
Selain itu, Penunjukkan Plt Sekretaris DPRD Riau, Joni Irwan sempat menyebabkan kegiatan administrasi dan keuangan di DPRD jadi terganggu.
Anggota DPRD Riau, Zulkifli Indra mengeluhkan banyak kegiatan yang terkendala imbas dari penunjukan Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Riau yang menuai polemik hingga saat ini.
Zulkifli mengatakan, sejumlah aktivitas kedewanan tersendat. Mulai dari persoalan administrasi hingga pencairan dana kegiatan.
Studi Banding Dewan Tuai Kritik Keras
Pengamat sosial, Dr Rawa El Amady menilai keberangkatan anggota DPRD Riau ke Eropa dan Amerika sebagai tindakan yang mubazir. Ia mengaku miris, para wakil rakyat berangkat meninggalkan Riau di tengah kondisi krisis. Menurutnya, krisis hanya berlaku untuk rakyat namun tidak untuk pejabat.
"Dana itu krisis hanya ketika digunakan untuk rakyat, tidak untuk mereka pejabat," kata pengamat kebijakan publik Rawa El Amady, Rabu dihubungi SabangMerauke News (13/7/2022).
Rawa mengatakan, di tengah kondisi masyarakat Riau yang semakin hari banyak ditimpa permasalahan, anggota DPRD malah pergi dengan kedok kunjungan.
Rawa menilai, relevansi kunjungan yang akan dilaksanakan anggota DPRD, tidak ada sama sekali hubungannya dengan persoalan yang dihadapi Provinsi Riau saat ini. Kepergian sejumlah anggota DPRD ini hanya untuk liburan belaka.
"Itu hanya jalan-jalan saja. Habiskan uang. Toh, kita tidak tau apa yang mereka lakukan di sana. Untuk laporan kunjungan kerja saja tertutup. Tidak bisa diketahui publik atau masyarakat umum," pungkas Rawa. (cr1)