6 Fakta Unik Indra Mukhlis Adnan Eks Bupati Inhil Kini Tersangka Korupsi, Nomor 5 Bikin Kita Kaget
SabangMerauke News, Pekanbaru - Mantan Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Indra Mukhlis Adnan ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Kejari Tembilahan, Kamis (16/6/2022) kemarin. Ia terjerat dalam dugaan korupsi penyertaan modal badan usaha milik daerah (BUMD) PT Gemilang Citra Mandiri (GCM) tahun 2004-2006.
Penyidik Kejari Tembilahan juga telah menetapkan Zainul Ikhwan, Direktur PT GCM dan langsung ditahan kemarin. Sementara, Indra Muhklis seyogianya kemarin harus menghadiri pemeriksaan, namun ia mangkir.
BERITA TERKAIT: Mantan Bupati Inhil Indra Mukhlis Adnan Jadi Tersangka Korupsi, Ini Kasus Hukumnya
Dalam perkara ini, penyidik pidana khusus kejaksaan sudah memeriksa sekitar 40 saksi dan dua orang ahli. Penyitaan sejumlah dokumen dan barang bukti lain juga telah dilakukan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pusat, kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp 1,16 miliar dari total alokasi modal ke perusahaan sebesar Rp 4,2 miliar.
Sosok Indra Mukhlis Adnan bukanlah orang sembarangan di Negeri Seribu Parit, julukan Kabupaten Indragiri Hilir. Ia dikenal sebagai politisi dan sejumlah profesi lain.
Berikut 6 fakta unik dan menarik tentang Indra Mukhlis Adnan:
1. Bekas Anggota DPRD Riau
Sebelum menjabat sebagai Bupati Inhil, Indra Mukhlis Adnan merupakan anggota DPRD Provinsi Riau periode 1999-2013. Ia merupakan kader beringin kuning yang terbilang piawai dan gesit.
Di usianya yang relatif muda saat itu, Indra Mukhlis banyak berkiprah dalam konsolidasi dan pengembangan partai. Termasuk aktivitas lainnya di sektor bisnis.
Ia juga pernah menjadi Ketua Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia (Gapensi) Provinsi Riau.
2. Bupati Indragiri Hilir 2 Periode
Indra Mukhlis Adnan merupakan suksesor Rusli Zainal, mantan Bupati Indragiri Hilir yang kemudian terpilih sebagai Gubernur Riau. Keluarga besar Indra disebut-sebut punya hubungan historis dengan Rusli Zainal.
Indra menjabat sebagai Bupati Inhil selama 10 tahun, yakni dua periode. Yakni periode pertama di tahun 2003-2008 dan kemudian terpilih di periode kedua 2008-2013.
3. Ketua Partai Golkar Riau
Indra Mukhlis juga merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar di Riau. Ia sempat dua kali menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau pada 2018 silam. Namun, pada tahun 2012, Indra 'digulingkan' dari jabatan Ketua Golkar Riau lewat pelaksanaan musdalub. Kala itu yang terpilih adalah Annas Maamun, belakangan menjadi Gubernur Riau periode 2013-2018.
Saat gejolak internal Partai Golkar di pusat terjadi, Partai Golkar di Riau juga terpecah. Indra justru mendapatkan kepercayaan kembali sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau versi Ketua Umum DPP Agung Laksono.
Belakangan, dualisme kepengurusan Partai Golkar di pusat selesai lewat rekonsiliasi. Sejak saat itu, tak terdengar lagi jejak kiprah Indra Mukhlis di Partai Golkar.
4. Loncat ke Partai NasDem
Lama tak terdengar beraktivitas dalam dunia politik, mendadak Indra Mukhlis Adnan berganti perahu. Pada pemilu 2019 lalu, Indra masuk menjadi anggota Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Ia bahkan sempat mendaftar sebagai caleg DPR RI daerah pemilihan Riau II pada pemilu 2019 lalu. Namun, suara yang ia peroleh tidak cukup.
Sebelumnya, pada 2018 lalu, Indra sempat ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau lewat Partai NasDem. Namun, tiket dari partai besukan Surya Paloh tak bisa ia dapatkan. NasDem justru mengusung duet Syamsuar-Edy Natar.
5. Mendaftar Calon Pimpinan KPK
Secara mengejutkan, pada tahun 2015 lalu, Indra Mukhlis Adnan ikut mendaftar sebagai bakal calon pimpinan KPK periode 2015-2020. Pada tahap pendaftaran awal, ia dinyatakan lolos seleksi administrasi.
Namun, pada tahap lanjutan, Indra yang kala itu masih berposisi sebagai Ketua Partai Golkar Riau versi Munas Ancol, dinyatakan tidak lolos.
6. Bertitel Doktor (S3)
Meski banyak menghabiskan banyak waktunya dalam dunia pemerintahan dan politik, tampaknya Indra Mukhlis adalah sosok pembelajar. Indra yang kini berusia 56 tahun ini adalah peraih gelar doktor (S3).
Tercatat ia merupakan alumnus sejumlah kampus di dalam dan luar negeri. Antara lain Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sekolah Tinggi Manajemen IMMI, Universitas Utara Malaysia dan Universitas Jambi.
Pria kelahiran Teluk Pinang, Gaung Anak Serka, Inhil ini pun dikenal memiliki sejumlah institusi pendidikan. Sejauh ini dia masih tercatat sebagai pembina di yayasan pendidikan yang menaungi Universitas Islam Indragiri (UNISI) di Tembilahan.
Ia juga adalah Ketua Pembina Yayasan STIKES Husada Gemilang di Inhil serta pengasuh di dua pondok pesantren di Inhil. (*)