Modus Curang Masuk Kampus Top Indonesia: Sembunyikan Alat Pendengar di Kerudung, Jawaban Dipasok dari Luar
SabangMerauke News, Jakarta - Pada pelaksanaan UTBK SBMPTN 2022 gelombang pertama, telah ditemukan beberapa kasus kecurangan oleh peserta. Kasus-kasus yang ditemukan ini terjadi di antaranya di Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Pada kasus Unhas, ada tiga orang peserta yang melakukan kecurangan. Seluruhnya secara otomatis tercatat di Berita Acara Pelaksanaan Ujian dan sudah dinyatakan gugur sebagai peserta.
"Otomatis mereka sudah dicatat di Berita Acara Pelaksanaan Ujian melakukan kecurangan. Itu dapat dipastikan gugur," ucap Humas Unhas, Ishak Rahman (24/5/2022).
Sementara pada kejadian di UNJ, aksi kecurangan UTBK dilakukan oleh empat peserta dan berwujud perjokian. Namun, panitia UTBK 2022 di UNJ berhasil menggagalkan aksi tidak terpuji tersebut.
Modus Kecurangan UTBK SBMPTN 2022 Gelombang I
Humas Unhas mengatakan, tiga peserta UTBK di Unhas yang berbuat curang itu dibantu oleh tiga orang staf kampus tersebut. Sehingga, tiga orang staf ini turut diamankan. Panitia akhirnya menyerahkan total keenam orang tersebut kepada kepolisian.
"Semua sudah diserahkan ke Polrestabes. Kebetulan ada tim khusus dari unit siber Polrestabes yang menangani," tegasnya.
Selanjutnya, Ishak juga menyampaikan bahwa para peserta curang memiliki modus dengan memakai alat berupa ponsel pintar dan earphone yang tersimpan di dalam baju. Melalui alat itu, soal-soal ujian direkam dan diarahkan ke pihak lain yang ada di luar. Jawaban kemudian dikirim melalui ucapan pihak luar itu.
"Ada yang menggunakan kerudung dan ada yang tidak. Jadi mereka pakai earphone dan alatnya disimpan di baju. Ini aksinya lebih canggih lagi," jelas Ishak (25/5/2022).
Ishak menegaskan bahwa panitia sebenarnya memeriksa para peserta dengan metal detector dan secara manual. Kendati demikian, masih ada yang berhasil lolos. Dikatakan olehnya, staf Unhas yang diduga bersedia bekerja sama dalam tindakan tidak sportif ini diiming-iming imbalan uang.
"Hasil pendalaman kasus ini, staf yang berhasil ditangkap mereka diiming-imingi sejumlah uang jika bersedia membantu meloloskan peserta tersebut tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) hingga terdaftar sebagai mahasiswa Unhas," sambungnya.
Sementara pada kasus di UNJ, Ketua Pusat UTBK kampus tersebut, Suyono menyatakan, empat orang peserta yang ketahuan melakukan curang berasal dari luar Jakarta. Mereka menggunakan alat bantu dengar yang tertanam di telinga.
"Jadi, seolah-olah seperti alat dengar tunarungu. Namun, akhirnya pelakunya sudah mengaku,"ungkap Suyono, sebagaimana disebutkan dalam laman Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIII Kemendikbudristek.
Merujuk pada ketentuan yang diterapkan oleh UNJ, keempat peserta curang ini tidak diizinkan mengikuti UTBK SBMPTN 2022.
Peserta Curang UTBK SBMPTN 2022 Pilih Prodi Favorit
Ketua Pusat UTBK UNJ Suyono menjelaskan, para pelaku yang curang saat ujian rupanya membidik program studi (prodi) favorit.
"Keempat peserta tersebut memilih program studi favorit, seperti Fakultas Kedokteran," ujarnya.
Hal senada juga berlaku pada kasus Unhas. Ketiga peserta yang ditemukan curang, mengincar jurusan Pendidikan Kedokteran dan Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Unhas.
Direktur Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo, membenarkan aksi perjokian selalu membidik prodi-prodi favorit. Setiap tahun, modus joki juga semakin canggih.
Sehingga, pihaknya terus meningkatkan standar operasional pelaksanaan UTBK SBMPTN, setidaknya dengan memakai metal detector yang mahal.
"Mau ditanam di tubuh pun kalau alat metal detector-nya bagus akan terdeteksi. Seperti di UNJ ini menggunakan sejenis chip yang ditanam di tubuh peserta," tandasnya, dikatakan dalam laman LLDIKTI Wilayah XIII. (*)