Cak Imin Keok Dibikin Khofifah, Survei Capres Ini Buka Datanya
SabangMerauke News, Jakarta - Hasil survei Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) menyatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden (Capres) pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU).
Elektabilitas Khofifah mengungguli Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam survei tersebut.
"Khofifah Indar menempati posisi elektabilitas di 18 persen, Muhaimin Iskandar 17,5 persen dan Erick Thohir 13 persen," kata Direktur Riset CSIIS, Ali Muhtarom di kawasan Duren Sawit, Jumat (8/4/2022).
Ali menilai Khofifah mendapatkan elektabilitas tertinggi di kalangan warga NU justru karena sikap diam selama ini. Khofifah sama sekali belum terbersit mendeklarasikan sebagai Capres 2024.
Tak hanya itu, Khofifah juga masih memiliki modal sebagai Gubernur sekaligus sebagai Ketua Umum Muslimat NU.
"Ini adalah posisi strategis. Selama ini dikenal, suara basis dukungan NU paling solid adalah dari kaum perempuan muslimat NU," kata dia.
Mengenai Cak Imin, faktor deklarasi sebagai capres yang masif selama ini berpengaruh besar terhadap elektabilitas di kalangan warga NU. Meski demikian, dukungan Cak Imin dari para tokoh, kyai dan struktur NU tidak utuh.
"Cak Imin harus berbagi dukungan dengan sejumlah Capres-cawapres lain, semacam Erick Thohir. Ganja Pranowo, Prabowo Subianto," kata dia.
Sementara untuk Erick, Ali menilai Menteri BUMN itu dapat elektabilitas dari kalangan NU karena sosoknya menjadi representasi dan dipandang paling bisa bekerjasama dengan NU "baru".
"Erick konsisten mendapat tempat di kalangan NU sebab dia adalah salah satu tokoh yang relatif fresh, muda dan berprestasi. Dengan tawaran program dan tampilan yang fresh," kata dia.
Selain Khofifah, Cak Imin dan Erick Thohir, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi empat dengan 12,5 persen. Lalu disusul oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto 12 persen.
Lalu ada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan 7 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (6 persen), Gubernur Jabar Ridwan Kamil (5 persen), Yenny Wahid (5 persen) dan Said Aqil Siraj (3 persen).
Survei dilakukan secara serentak pada 1 April 2022 di 118 kabupaten/kota di Pulau Jawa. Responden yang dilibatkan sebanyak 600 orang yang terdiri dari 300 unsur NU kultural yakni para kiai pesantren serta 300 responden dari unsur NU struktural seperti pengurus cabang NU, PC Muslimat dan PC GP Ansor.
Metode yang dipakai dalam survei adalah semi-structure interview. Metode ini dilakukan setelah para tokoh NU selesai menunaikan salat Jumat.
Model ini serupa dari exit poll. Exit poll data diambil dari pemiih setelah keluar dari bilik suara. Exit prayer adalah data diambil setelah responden keluar dari masjid setelah selesai salat Jumat. (*)