Inilah Profil 9 Orang Panitia Seleksi Pimpinan KPK, Ada Rektor dan Aktivis Antikorupsi
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Sebanyak 9 orang Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi ditetapkan Presiden Jokowi. Mereka berasal dari beragam latar belakang institusi dan kini keilmuwan.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengumumkan ke 9 sosok yang dipercaya untuk menggelar tahapan seleksi pimpinan KPK tersebut. Berikut daftarnya:
Muhammad Yusuf Ateh, Ketua Pansel Pimpinan KPK
Muhammad Yusuf Ateh saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ia pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan pada Kementerian PAN dan RB.
Alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan University of Adelaide ini mengawali karirnya sebagai asisten dosen di STAN dan pernah berkiprah sebagai auditor BPKP sejak 1992.
Ia kemudian dilantik sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) oleh Presiden Jokowi pada 2020 lalu.
Arief Satria, Wakil Ketua Pansel Pimpinan KPK
Arief Satria saat ini masih menjabat sebagai Rektor IPB University. Ia menyelesaikan pendidikan S1 hingga S2 di IPB. Sementara gelar akademik doktor (S3) diraihnya dari Kagoshima University, Jepang pada Department of Marine Social Science.
Arief Satria pun berkarir menjadi dosen di almamaternya IPB. Ia pernah meraih predikat Dosen Berprestasi III IPB dari Rektor IPB pada 2007. Kariernya inilah yang mengantarkannya menjadi Rektor IPB.
Selain itu, Arief merupakan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2021-2026.
Berikut daftar anggota Pansel Pimpinan KPK:
1. Ivan Yustiavandana
Ivan Yustiavandana saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Ia sudah lama meniti karier di PPATK, sejak 2003 lalu.
Sejumlah jabatan pernah ia emban, antara lain sebagai Ketua Kelompok Riset dan Analis Non Bank, dan dilanjutkan sebagai Direktur Pemeriksaan, Riset, dan Pengembangan.
Ivan merupakan peraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Gadjah Mada dengan predikat cum laude. Sebelumnya ia meraih gelar Master of Laws (LL.M) dari Washington College of Law, Washington DC, Amerika Serikat. Ivan dilantik sebagai Kepala PPATK pada 2021 lalu.
2. Nawal Nely
Nawal Nely adalah Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Resiko di Kementerian BUMN sejak 4 Februari 2020. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Financial Analyst di Ernst & Young Kuwait (2002-2005) hingga Senior Manager Ernst & Young Egypt, Cairo pada 2009-2010.
Dia menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Akuntansi, Universitas Gadjah Mada dan lantas melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih gelar Executive MBA, Executive Master of Business Administration di INSEAD, Fountainebleau.
3. Ahmad Erani Yustika
Ahmad Erani Yustika dikenal sebagai seorang ekonom. Ia merintis karirnya sebagai ekonom sejak mengajar di Universitas Brawijaya.
Ia menyelesaikan S1 di Universitas Brawijaya. Sedangkan S2 dan S3 di Georg August University Goettingen, Jerman.
Ahmad Erani juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Wakil Presiden. Ia menjabat sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing. Ahmad Erani juga diketahui sebagai Komisaris PT Inalum.
4. Ambeg Paramarta
Ambeg Paramarta merupakan pejabat yang bertugas di Kemenkumham RI. Karir Ambeg di Kemenkumham dimulai pada 1988 sebagai staf. Pada 1997, Ambeg menduduki jabatan struktural pertamanya sebagai Kasubag Penyusunan Program dan Pelaporan.
Ia pernah menjadi Kepala Badan Penelitian dan Penghargaan Hukum dan HAM dan Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan. Saat ini, ia duduk sebagai Kepala Badan Strategi Kebijakan Hukum dan HAM di Kemenkumham RI.
5. Elwi Danil
Elwi Danil dikenal sebagai ahli hukum pidana. Dikutip dari laman Universitas Andalas, ia menjabat sebagai guru besar dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang periode 2006-2010.
Karena keahliannya di bidang hukum pidana, Elwi kerap dihadirkan di persidangan sebagai saksi ahli.
6. Rezki Sri Wibowo
Rezki Sri Wibowo merupakan Dewan Pengurus Transparency International Indonesia (TII). Adapun TII merupakan salah satu chapter Transparency International, sebuah jaringan global NGO antikorupsi yang mempromosikan transparansi dan akuntabilitas.
Rezki mengawali kariernya sebagai bankir di Lippo Bank dan Niaga Bank. Ia pernah menjadi Deputi Sekretariat Jenderal TII dan konsultan untuk perusahaan.
7. Taufik Rachman
Taufik Rachman merupakan anggota Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, dan S2 di School of Law, University of La Trobe, Australia dan gelar Ph.D di College of Law and Justice, Victoria University, Australia pada tahun 2016.
Selain mengajar, meneliti, dan mengerjakan proyek-proyek yang berhubungan dengan hukum, beliau adalah anggota Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi (MAHUPIKI), anggota Unit Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Sejak tahun 2020 menjabat sebagai Ketua Departemen di Fakultas Hukum Universitas Airlangga. (*)