Cicilan Utang Koperasi Macet Diganti dengan Layanan Seksual, Ujung-ujungnya Diciduk Satpol PP
SabangMerauke News, Sumbawa - Lantaran tak mampu membayar utang, seorang nasabah wanita diminta untuk berhubungan badan oleh seorang manajer koperasi di Sumbawa, NTB.
Temuan tersebut didapati usai penggerebekan yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Sumbawa.
Seorang manajer salah satu koperasi di Sumbawa, NTB meminta nasabah perempuannya berhubungan intim layaknya suami istri gara-gara tidak mampu membayar pinjaman utang.
Hal itu terungkap setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Sumbawa melakukan penggerebekan di sebuah hotel Melati, Selasa (8/3/2022).
"EK (nasabah) tak mampu bayar dan oknum manajer meminta bertemu di TKP untuk berhubungan badan," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sumbawa Sahabuddin, Rabu (9/3/2022).
Oknum manajer koperasi tersebut berinisial JP (25).
Sementara nasabah wanitanya yang tak mampu membayar utang berinisial EK (32).
Digerebek di hotel
Sahabuddin menjelaskan, pihaknya mulanya mendapatkan informasi dari masyarakat.
Petugas akhirnya melakukan penggerebekan di sebuah Hotel Melati pada Selasa (8/3/2022).
Petugas saat itu mendapati dua pasangan bukan suami istri di kamar yang berbeda.
Salah satunya adalah pasangan manajer koperasi, JP (25) dengan nasabahnya yang berinsial EK (32).
Dipaksa berhubungan badan karena tak mampu bayar utang
Setelah penggerebekan tersebut, JP dan EK menjalani pemeriksaan lanjutan.
Dari hasil pemeriksaan, sambungnya, terungkap bahwa nasabah tidak mampu membayar iuran utang pinjaman koperasi.
Manurutnya setelah menjalani pemeriksaan terungkap bahwa nasabah tersebut dipaksa berhubungan badan.
Tindakan itu dilakukan oleh manajer koperasi karena EK tidak mampu membayar utang.
"EK tak mampu bayar dan oknum manajer meminta bertemu di TKP untuk berhubungan badan," ungkap Sahabuddin, Rabu (9/3/2022).
Diduga ada korban lain
Pihaknya masih melakukan pengembangan atas kasus tersebut karena diduga ada korban lainnya.
Hal itu diketahui ketika petugas memeriksa ponsel oknum manajer dan ditemukan banyak foto serta percakapan dengan sejumlah wanita.
"Kami duga ada korban lainnya, karena JP sang oknum manager bilang ada sejumlah wanita dan memiliki banyak foto di HP-nya," kata Sahabuddin. (*)