Heboh Pilot Citilink Selingkuh dengan Pramugari, Ini Alasan Belahan Tinggi Rok Pramugari Hingga Tampak Seksi
SABANGMERAUKE NEWS - Heboh perselingkuhan antara pilot Citilink dengan pramugarinya menjadi pergunjingan publik. Masalah ini bermula dari postingan TikTokers bernama Ira Nandha.
Ira menyebut sang suami telah selingkuh dengan pramugari. Belakangan terungkap nama suaminya yang berprofesi pilot Citilink yakni Elmer Syaherman dengan selingkuhannya pramugari Bella Damaika.
Bicara soal perselingkuhan antar pekerja di maskapai penerbangan, sesungguhnya bukan kabar baru. Santer terdengar kalau hubungan terlarang antara pilot dengan pramugari merupakan hal yang kerap dipergunjingkan.
Penyebabnya, intensitas pertemuan antara awak kabin dengan pilot berlangsung cukup tinggi. Dalam situasi tersebut, cinta pun kerap tumbuh. Namun, masalahnya akan rumit bila pilot dan awak kabin (pramugari) telah memiliki pasangan sah masing-masing, atau salah satunya single dan yang lainnya telah berumah tangga.
Sudah pasti, seorang pramugari memiliki penampilan yang menarik. Mereka terlihat cantik dan bahkan seksi, apalagi jika mengenakan seragam dengan rok berbelahan tinggi hingga nyaris terlihat bagian pahanya.
Orang awam berpikir rok berbelahan tinggi itu demi agar pramugari terlihat menarik atau seksi. Namun, ini tidak sepunuhnya benar.
Memang benar desain seragam pramugari mempertimbangkan unsur estetika karena mereka merupakan frontliner. Namun faktor yang tak kalah penting adalah menyangkut aspek keselamatan.
Lantas, apa hubungannya antara belahan rok tinggi pramugari dengan keselamatan?
Seorang flight attendant alias pramugari bernama Destyana pernah mengungkap alasannya. Menurutnya, tugas utama seorang pramugari selain melayani adalah memastikan keselamatan penumpang, terutama dalam kondisi darurat.
"Pada saat keadaan darurat dan membutuhkan proses evakuasi, pramugari harus mengevakuasi atau mengeluarkan semua penumpang dari pesawat dalam waktu tidak lebih dari 90 detik, alias 1 menit lebih 30 detik," kata Destyana, dikutip dari Twitter.
Tentunya evakuasi darurat butuh gerakan gesit. Jika pramugari memakai rok yang rapat tanpa belahan sama sekali akan menyulitkan. Belahan rok didesain agar si pemakai bisa bergerak leluasa.
Apapun bentuk desain seragam pramugari suatu maskapai, itu bukanlah sebuah masalah. Selama, seragam mereka tidak mengganggu tugas evakuasi dalam kondisi darurat.
Jangan dipikir mengubah desain seragam pramugari adalah hal sederhana. Pada kenyataannya, Destyana mengatakan tidak semudah itu. Desain seragam harus melalui uji coba dari kementrian perhubungan udara (DGCA).
Mereka bakal melakukan simulasi keadaan darurat yang dilakukan pramugari dalam balutan desain seragam baru.
"Yang akan lebih ditekankan adalah apakah awak kabin mampu mengevakuasi seluruh penumpang dalam waktu 90 detik menggunakan seragam baru tersebut," terang Destyana.
Para pramugari harus bisa berlari cepat, mengoperasikan pintu dan jendela darurat dengan cepat, melompat di atas slide, melewati jendela darurat, dan pastinya membantu penumpang dalam waktu singkat.
Terdengar mudah memang. Padahal jika satu orang saja gagal, seragam baru harus dikaji ulang. Seragam perlu diubah dari segi belahan rok, model, dan sebagainya. (*)