Langgeng di Usia Pernikahan 52 Tahun, Luhut Panjaitan: Saya Bersyukur Memilih Istri yang Paten!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan merayakan hari spesial pernikahan ke 52 tahun. Sebuah rentang waktu pernikahan yang cukup panjang, lebih setengah abad lamanya.
Bersama sang istri, Devi br Simatupang, syukuran wedding anniversary dilakukan dalam suasana yang berbeda di Singapura. Luhut yang masih menjalani masa pemulihan usai dirawat lebih sebulan lamanya di rumah sakit, mengungkapkan rasa syukurnya di ulang tahun pernikahan ke 52.
"Biasanya setiap hari ulang tahun pernikahan tiba, kami merayakannya dengan berlibur bersama atau makan malam bersama anak dan cucu di rumah. Namun, perayaan ulang tahun perkawinan ke-52 ini agak sedikit berbeda, karena kondisi saya yang masih dalam masa pemulihan Kesehatan di Singapura," kata Luhut dalam unggahannya di akun Facebook terverifikasi, Rabu (29/11/2023).
Luhut mengenang masa-masa di awal pernikahan. Pada 7 Desember 1975 dirinya mendapat tugas untuk terjun ke Timor Timur, saat masih menjadi pengantin baru dan tinggal di asrama di Cijantung.
"Campur aduk rasanya ketika saya harus pergi meninggalkan istri dan Uli, anak pertama saya yang baru berusia dua tahun. Saat itulah “critical time” pertama dalam kehidupan pernikahan kami," kata Luhut.
Menurutnya, dalam operasi di Timor Timur itu banyak prajurit yang gugur. Tentu saja sang istri tak tahu bagaimana kondisi Luhut di wilayah operasi militer. Maklum tidak ada satupun alat komunikasi selain surat dan informasi dari komandan.
"Namun saya yakin dari kejauhan, bahwa setiap keberuntungan yang saya dapatkan, ada doa tulus dari istri yang selalu ia panjatkan," kata Luhut.
Luhut memuji sosok istrinya yang setia dalam mendukung karirnya sejak menikah. Bahkan ia menyebut Devi sebagai istri yang paten.
"Saya selalu bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena lewat petunjuknya, saya bisa memilih istri yang paten seperti Devi. Saya tidak bisa berada pada posisi sekarang tanpa istri yang selalu mendukung, mendoakan, dan tak jarang pula memberikan saran dan kritik yang membangun untuk perjalanan karir saya sendiri," terangnya lagi.
Luhut huga sempat membagikan nasihat kepada setiap orang yang sedang dalam masa pencarian pasangan hidup.
"Carilah istri/suami yang mampu menjadi partner. Yang mampu mendukungmu dalam senang maupun susah. Untuk kalian yang sudah menikah, rawatlah cinta dan kasih sayang diantara kalian, karena itulah kunci utama pernikahan yang bahagia," pesannya.
Karena masih dalam masa pemulihan kesehatan, Luhut menyebut perayaan ulang tahun pernikahan yang ke 52 tahun ini dilakukan hanya memotong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur.
"Sembari mengucap doa singkat yang kami harap Tuhan Yesus kabulkan apa yang kami berdua dan keluarga harapkan," katanya.
Ia berharap mendapat untuk merawat cita-cita berdua bersama istrinya lewat pendirian Research Center di Toba. Menurutnya, tempat itu akan menjadi wadah bagi anak-anak bertalenta dari seluruh Indonesia untuk belajar dan berinovasi mengembangkan ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang mereka minati.
"Sederhana memang, namun saya berharap bisa menjadi bukti cinta kami kepada bangsa dan negara sehingga mutu pendidikan Indonesia di masa depan bisa sejajar dengan negara maju di dunia," tutupnya. (*)