Putra Sulung Bung Karno Usulkan Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP Gantikan Megawati
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Guntur Sukarno, putra sulung presiden Republik Indonesia pertama Soekarno mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan. Usulan itu disampaikan Guntur lewat sebuah tulisan opini di Harian Kompas, Sabtu (30/9/2023).
Guntur menyebut Jokowi sebagai anak ideologis Bung Karno. Ia mencermati sejumlah kebijakan hilirisasi Jokowi dalam geopolitik global yang dinilai telah melaksanakan prinsip-prinsip Bung Karno.
Kata Guntur dalam tulisan opininya, Jokowi berani untuk melakukan hilirisasi bijih nikel. Kebijakan itu menuai kecaman dari sejumlah negara, seperti Amerika, Kanada, hingga Korea Selatan. Dengan usulan agar Jokowi menjadi Ketum, Guntur menilai Mega bisa menjadi Ketua Dewan Pembina.
"Dalam hal ini, jika nanti disetujui Megawati akan menjadi ketua dewan pembina, dapat saja kepada Megawati diberikan lagi hak prerogatif layaknya sebelumnya," tulis Guntur.
"Langkah Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP ini sangat dimungkinkan," tulis Guntur.
Respon PDI Perjuangan
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto pun sudah angkat suara ihwal usulan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai. Menurutnya, usulan Guntur yang juga kakak Megawati tetap menerima usulan tersebut sebagai sebuah masukan. Namun, dia menyebut partainya saat ini masih fokus pada pemenangan Pemilu dan Pilpres 2024.
"Ya, sebagai gagasan, tentu saja kami menerima sebagai masukan," kata dia.
Hasto mengatakan proses pergantian atau suksesi kepemimpinan Ketua Umum PDIP baru akan dibahas setelah pemilu. Sementara forum pergantian ketua umum, akan dilakukan lewat Kongres keenam partai yang akan digelar pada 2025.
Dalam forum itu, kata Hasto, proses transisi pergantian ketua umum akan ditentukan oleh suara kader.
"Nah, di dalam kongres itu, kedaulatan berada di tangan anggota. Itu lembaga pengambil keputusan tertinggi, sehingga itulah yang nanti mekanisme yang berjalan di dalam partai," kata dia. (*)