Terima Bantuan PLN Peduli, Omset UMKM Candu Kopi di Pekanbaru Melesat 6 Kali Lipat
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - PLN terus mendorong UMKM naik kelas melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan pengembangan kapasitas agar omzetnya makin meningkat. Komitmen PLN ini ditunjukkan dengan terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada UMKM binaannya.
Salah satunya diberikan kepada usaha Candu Kopi, UMKM binaan PLN UIP3B Sumatera yang telah menerima bantuan sejak tahun 2022 lalu.
Semenjak bergabung menjadi mitra binaan PLN, Candu kopi mengalami peningkatan omzet dari Rp 5 juta per bulan di tahun 2022 menjadi Rp 30 juta per bulan di tahun 2023. Sedangkan untuk jumlah produksi juga mengalami peningkatan, dari 50 kg per bulan pada tahun 2022, menjadi 250 kg per bulan di tahun 2023.
General Manager PLN UIP3B Sumatera, Daniel Eliawardhana, menyatakan PLN UIP3B Sumatera terus berkomitmen untuk mengembangkan UMKM lokal agar memberikan manfaat bagi sekitarnya serta dapat bersaing secara nasional.
“Kami di PLN setiap tahunnya menargetkan agar program-program TJSL dapat menghasilkan Creating Share Value (CSV) yang berlandaskan Sustainable Developments Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan. Dimana hasilnya nanti dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya yang berada di wilayah kerja kami,” ucap Daniel.
Berlokasi di Jalan Bangau Sakti, Tampan, Pekanbaru, Candu Kopi yang merupakan mitra binaan TJSL PLN UIP3B Sumatera terus berkembang. Pada tahun 2022, Candu Kopi menerima bantuan berupa mesin roasting kopi, dan hingga saat ini terus mendapatkan pendampingan dari PLN.
Pengurus Candu Kopi, Noval Adam, menyatakan UMKM yang dirintisnya sejak tahun 2017 ini bergerak di bidang usaha sangrai kopi meliputi pengolahan serta pengembangan biji kopi robusta yang berasal dari seluruh penjuru Sumatera.
“Kami sangat berterima kasih pada PLN atas bantuan ini, dimana kami bisa meningkatkan kapasitas produksi kopi dan menekan biaya produksi. Dulu kami harus membayar biaya sangrai, tetapi sekarang biaya tersebut dapat menjadi pengurang dan menjadi keuntungan bagi kami,” tutur Noval. (*)