Program Pengadaan 1.500 Sepeda Ala Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil Terancam Dibatalkan, Ini Penyebabnya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Satu per satu program andalan Bupati Kepulauan Meranti nonaktif Muhammad Adil terancam dibatalkan. Setelah sebelumnya proyek pembangunan kantor bupati yang baru telah ditinjau ulang, kali ini program bagi-bagi ribuan sepeda untuk pelajar di Kepulauan Meranti terancam dicoret.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Meranti, Suardi menyatakan pihaknya telah diperintahkan Plt Bupati AKBP (Purn) H Asmar untuk dapat mengevaluasi seluruh program yang ada.
Dari sekian program yang dicanangkan, pengadaan sepeda berpotensi dicoret. Dimana tahun 2023 ini, pengadaannya sepeda rencananya sebanyak 1.500 unit dengan anggaran mencapai sekitar Rp3 miliar.
Suardi menjelaskan, hingga kini belum ada pencoretan program di OPD yang dipimpinnya itu. Namun ia sudah diminta untuk bisa mengevaluasi seluruh program di Disdik Meranti.
"Pengadaan sepeda berpotensi untuk dicoret. Karena kita mengalami minim anggaran daerah. Itu program yang memungkinkan untuk dicoret," ungkap Suardi, Senin (21/5/2023).
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdikbud Kepulauan Meranti Samsul menjelaskan, pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap seluruh program.
"Memang hingga kini kita belum ada melakukan pencoretan program. Namun jika harus dilakukan, pengadaan sepeda yang akan kita korbankan," katanya.
Meski demikian, ribuan sepeda yang sudah disalurkan pada tahun 2022 lalu tetap berjalan sesuai peruntukannya. Karena memang statusnya pinjam pakai, tetapi wujudnya sangat bermanfaat bagi anak sekolah terutama bagi para siswa di kecamatan yang jauh.
"Programnya sebenarnya sangat bagus, karena sepeda yang diberikan tepat sasaran. Sehingga mereka (anak sekolah) merasa sangat bermanfaat," sebut Samsul.
Pengadaan sepeda tersebut merupakan salah satu program unggulan Bupati Muhammad Adil yang kini sudah berstatus tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Samsul menjelaskan, kemungkinan akan dicoretnya program pengadaan ribuan sepeda bukan karena Bupati Adil tidak aktif lagi memimpin. Namun semata-mata karena defisit anggaran.
"Ini karena memang kita sedang defisit anggaran. Artinya mana yang lebih urgensi, itu yang diprioritaskan dulu. Tanpa sepeda itu diberi, anak-anak masih bisa sekolah. Jadi itu pertimbangannya," tambah Samsul.
Defisit Anggaran
Sebelumnya, Sekda Kepulauan Meranti, Bambang Suprianto SE MM menegaskan bahwa Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sedang melakukan rasionalisasi terhadap anggaran daerah. Dari perhitungan saat ini, TAPD membeberkan defisit anggaran sekitar Rp200 hingga Rp250 miliar.
"Kita sudah surati seluruh OPD untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh program yang ada. Karena kita mengalami defisit mulai Rp 200 miliar sampai Rp 250 miliar. Sehingga OPD harus membuat skala prioritas dari seluruh program yang ada, dengan menyesuaikan ketersediaan anggaran," Bambang beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, program bagi-bagi sepeda menjadi janji politik Bupati Kepulauan Meranti nonaktif Muhammad Adil. Sebagian sepeda bahkan sudah dibagi-bagi kepada siswa sekolah di Kepulauan Meranti.
Setidaknya ada 1.000 unit sepeda yang dibagikan kepada anak-anak yang sekolahnya berada di pelosok-pelosok desa pada akhir tahun 2022 lalu.
Ribuan unit sepeda jenis mount bike tersebut sudah dianggarkan pada APBD Perubahan 2022 yang pengadaannya dilakukan melalui e-katalog. Adapun jumlahnya ada 1.000 unit yang diperuntukkan 500 unit bagi pelajar SD dan 500 bagi siswa SMP. (R-01)