Seram! Isi Surat Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat: Bersumpah Demi Allah Cari Senjata Api
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pelaku penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta, Selasa (2/5/2023) pernah mengirimkan surat untuk pengurus MUI. Dalam surat tersebut, si pengirim menamakan dirinya Mustofa NR.
Dalam surat tersebut, si pengirim meminta dipertemukan dengan Ketua MUI. Tanpa menyebut apa tujuannya, si penulis surat mengaku sudah lelah memperjuangkan haknya yakni keadilan.
Si penulis surat juga mengaku pernah membawa pisau ke kantor Polda Metro Jaya. Dalam penggalan isi surat, ia juga menyebut dan bersumpah atas nama Allah dan Rasul mencari senjata api untuk menembak penguasa dan pejabat negeri ini.
"Karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan," demikian penggalan isi surat.
Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis sempat membacakan penggalan isi surat milik pelaku penembakan tersebut dalam siaran langsung di televisi.
Berikut isi suratnya:
Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO Jaya yang terhormat, setelah saya membawa PISAU ke kantor Bapak tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga Bapak tidak mempertemukan saya dengan Ketua MUI REPUBLIK INDONESIA saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup/ Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan.
SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH Dan RASUL saya akan cari senjata api saya akan tembak Penguasa/Pejabat di Negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu/ meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/ Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan.
25 Juli 2022
Hormat saya
MUSTOFA. NR
Diwartakan sebelumnya, aksi penembakan terjadi di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat. Terduga pelaku penembakan tewas dalam insiden tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komaruddin membenarkan peristiwa penembakan tersebut. Peristiwa itu terjadi pukul 10.30 WIB, Selasa (2/5/2023).
"Pelaku sudah meninggal," kata Kapolres saat dikonfirmasi perihal kabar ditangkapnya pelaku penembakan.
Menurutnya pelaku teridentifikasi seorang diri, namun demikian pihaknya masih terus menyelidiki hal tersebut.
"Sementara (pelaku) satu orang."
Polisi saat ini tengah melakukan olah tempat kejadian peristiwa di gedung MUI guna menyelidiki kejadian tersebut.
"Polisi saat ini sedang olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi, dan sebaginya," kata Komaruddin.
Komarudin belum menjelaskan penyebab pelaku meninggal dunia. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
"Masih kita dalami sebentar ya. Iya, saat ini sedang kita olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya," ujarnya.
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah membenarkan telah terjadi penembakan di Kantor MUI Menteng, Jakarta Pusat. Pelaku orang tak dikenal (OTK) itu mengaku sebagai tuhan.
“Iya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca pecah, ada korban dari pihak kita, sudah dibawa ke rumah sakit. Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang mengaku Tuhan,” tutur Ikhsan saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023).
Menurut Ikhsan, tidak ada yang mengenal orang tersebut. Adapun aktivitas di Kantor MUI Menteng ada rapat pimpinan (Rapim) dan kegiatan silaturahmi.
“Nggak ada yang kenal (pelaku), di atas sedang halal bi halal,” jelas dia.
Ikhsan mengatakan ada tiga korban penembakan yakni petugas keamanan, staff, dan front officer.
“Terluka tangan dan punggung, peluru karet,” Ikhsan menandaskan.
Wakil Sekjen MUI Arif Fahrudin mengatakan pelaku sudah dua kali mengirim surat ancaman ke Kantor MUI.
"Dua kali dia sudah mengirimkan surat ancaman. Ini ketiga kali datang ke sini lalu terjadilah seperti ini (penembakan)," kata Arif di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Arif mengatakan pelaku diduga mendatangi Kantor MUI untuk bertemu Ketua MUI. Dia mengatakan pelaku merupakan orang yang berasal dari luar Jakarta. (*)