57 Tahun BRK Syariah: Motor Penggerak Ekosistem Syariah di Kawasan, Konsisten Wujudkan Spirit 3K dan Strategi Transformasi 5.0
SABANGMERAUKE NEWS - Hari Uang Tahun (HUT) ke 57 Bank Riau Kepri (BRK) Syariah menjadi momentum strategis penguatan kapasitas institusi dan performance bisnis bank milik pemerintah daerah ini. Serangkaian strategi dan kebijakan serta program secara konsisten dilakukan untuk terus membangun produktivitas perbankan yang berdaya saing dan kredibel. BRK Syariah terus melakukan inovasi dan meningkatkan kehandalan layanan kepada nasabah dan stakeholder terkait lainnya.
"Peringatan HUT ke 57 BRK Syariah yang telah sukses melakukan konversi adalah energi baru bagi seluruh insan BRK Syariah untuk melakukan yang terbaik. Dalam gerak langkah yang konsisten, kita optimis akan menunjukkan kinerja perbankan yang efektif dan produktif," kata Direktur Utama BRK Syariah, Andi Buchari.
Pada 1 April 2023, BRK yang didirikan pada 1 April 1966 telah berusia 57 tahun. Dalam perjalanannya, transformasi perbankan menyesuaikan perkembangan regulasi terus terjadi. Dari awalnya berbentuk Perusahaan Daerah (PD), kita BRK Syariah telah menjadi Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda).
Dengan terbirnya Surat Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-93/D.03/2022 tanggal 4 Juli 2022, maka nama PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri Syariah (Perseroda) disingkat PT Bank Riau Kepri Syariah dengan call sign BRK Syariah.
Puncaknya, pada 28 Agustus 2022 lalu, Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin meresmikan secara langsung konversi BRK menjadi BRK Syariah. Ini adalah sejarah penting bagi BRK dalam menjawab tantangan dan peluang perbankan sebagai Badan Usaha Milik Darerah (BUMD) kebanggaan masyarakat Provinsi Riau dan Kepulauan Riau sebagaimana dengan tagline barunya 'Berkah Untuk Semua'
Kepemilikan saham BRK Syariah berada di tangan 21 pemerintah daerah. Meliputi 2 pemerintah provinsi yakni Pemprov Riau dan Pemprov Kepulauan Riau. Selain itu ada 19 pemerintah kabupaten/ kota yang berada di lingkup Pemprov Riau dan Pemprov Kepulauan Riau memiliki saham di BRK Syariah.
Direktur Utama BRK Syariah Andi Buchari mengatakan, setelah berkonversi dari bank konvensional menjadi bank syariah pada Agustus 2022 lalu, perkembangan bisnis BRK Syariah terus meningkat secara konsisten. Ia berkeyakinan pertambahan usia BRK Syariah akan makin mematangkan gerak perbankan untuk menatap tantangan dan dinamika ekonomi sosial.
"Dalam tantangan yang cukup dinamis, HUT BRK ke 57 ini kami maknai dengan penuh keyakinan dan semangat. Yakni komitmen seluruh insan BRK Syariah untuk lebih kuat dan giat bekerja. Tantangan yang ada di depan harus kami jawab dengan kinerja nyata yang terukur," tegas Andi Buchari.
Ia meyakini, para pemegang saham serta masyarakat Riau dan Kepri memiliki harapan besar agar BRK Syariah terus melaju ke arah yang lebih baik.
"Harapan masyarakat Riau dan Kepri itu menjadi pengingat bagi kami untuk serius dan bekerja keras meningkatkan kapasitas dan peran BRK Syariah," katanya
Andi Buchari menegaskan, saat ini kinerja BRK Syariah berada pada posisi on the track. Target-target yang sudah dipatok telah ditempuh dan terus berproses.
Semuanya itu dapat diukur dengan parameter laba, aset dan indikator lainnya. Sejumlah terobosan disertai pengendalian dengan prinsip kehati-hatian tengah dikerjakan.
"Proses konversi yang kompleks dan rumit, sudah bisa kita lalui. Alhamdulillah bisa berjalan lancar, itu menjadi modal kita untuk membumikan ekonomi syariah," sebutnya.
Menurutnya, saat ini komposisi dana yang ada di BRK Syariah sebesar 75 persen adalah dana masyarakat nonpemda. Dengan demikian, hal tersebut mematahkan opini BRK Syariah ini tergantung sekali pada dana pemerintah daerah.
"Bank Riau Kepri ini ada dan didirikan, memang harus memberikan layanan kepada aktivitas pemerintah daerah. Tetapi sekarang komposisi dana yang dikelola, 75 persen adalah dana masyarakat," tegasnya.
BRK Syariah juga akan memantapkan perannya sebagai motor penggerak ekosistem syariah di kawasan. Implementasi Spirit Konversi, Kinerja, Kultur (K3) dan Strategi Transformasi 5.0 BRK Syariah terus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten.
"Insya Allah BRK Syariah akan berupaya untuk menjadi motor penggerak, sebagai pemacu ekosistem syariah di kawasan ini, terutama dalam mendukung pengembangan potensi ekonomi tempatan menuju negeri yang baldatun thayibatun warrabun ghafur," kata Andi Buchari.
Andi juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh jajaran pemegang saham BRK Syariah yang terus memberikan dukungan penuh dalam pola sinergi-kolaboratif.
"Kami menyampaikan terimakasih kepada jajaran pemegang saham, para nasabah, mitra dan stakeholder yang membuat BRK Syariah terus tumbuh," pungkas Andi Buchari.
Komisaris Utama BRK Syariah Syahrial Abdi mengatakan pada HUT tahun ini diharapkan BRK Syariah bisa lebih baik lagi. Terutama dalam hal penerapan good coorporate government, tata kelola dan juga unggul di dalam bisnisnya, utamanya ekonomi keuangan syariah.
Selain itu, tantangan BRK Syariah yakni secara progresif mengkonsolidasikan semua ekosistem ekonomi keuangan syariah di Riau dan Kepri. Apalagi, kedua provinsi ini memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi syariah.
Menurutnya, dalam masa transisi dari bank konvensional menjadi bank ke bank syariah yang akan mencapai satu tahun pada Agustus mendatang, perkembangan dan kinerja BRK Syariah cukup bagus.
"Masyarakat tetap percaya bahwa BRK Syariah mampu untuk menjalankan fungsi bank. Sampai saat ini juga masih bagus pertumbuhannya," ujarnya.
Syahrial mengakui, ke depannya tantangan secara global pasti lebih banyak. Di antaranya dinamika perekonomian dunia, nasional dan regional. Hal tersebut harus menjadi elemen yang diperhitungkan, apalagi tahun 2023 dan 2024 merupakan tantangan berat secara ekonomi.
"Mudah-mudahan secara fundamental BRK Syariah lebih kuat dan bisa lebih mencermati hal-hal yang bisa dilakukan secara bisnis, tapi tidak berpengaruh signifikan dengan penurunan ekonomi dunia," harapnya.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, sebagai bank kebanggaan masyarakat Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, BRK Syariah diharapkan bisa lebih eksis dan juga semakin banyak membantu masyarakat. Terutama dalam rangka meningkatkan perekonomian di daerah.
Ia berharap BRK Syariah terus meningkatkan terobosan yang inovatif sehingga eksistensi BRK Syariah memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan kawasan.
"Kami harapkan BRK Syariah bisa makin eksis membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. Ini adalah harapan masyarakat yang menjadikan BRK Syariah sebagai sebuah kebanggaan," kata Syamsuar.
Secara khusus, BRK Syariah juga diminta memacu program berkaitan dengan ekonomi syariah pasca suksesnya konversi tahun lalu. Menurutnya, inisiatif BRK Syariah untuk memacu pertumbuhan ekonomi syariah menjadi sebuah tantangan di tengah peluang yang besar.
Ia juga optimis BRK Syariah turut memberikan kontribusi pada pengembangan ekonomi halal yang menjadi salah satu karakteristik dari perbankan syariah. Kegiatan BRK Syariah dalam menggelar Halal Fair 2023 bersama tujuh provinsi lainnya di Indonesia adalah sebuah terobosan yang positif.
"Kita terus memberikan dukungan sekaligus harapan agar BRK melakukan kebijakan perbankan dalam penguatan perekonomian syariah di Riau. Ini adalah salah satu dari visi kita melakukan konversi BRK Syariah," Syamsuar. (*)