Polisi Amankan Nahkoda dan 4 ABK Speedboat Evelyn Calisca 01 yang Terbalik dan Tewaskan 11 Penumpang di Perairan Guntung Inhil
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kepolisian mengamankan lima awak kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 yang terbalik di Perairan Guntung, Indragiri Hilir, Kamis (17/4/2023) siang kemarin. Kelimanya diproses untuk dimintai pertanggungjawaban atas kecelakaan laut yang sementara menewaskan 11 penumpang.
Kepala Polda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menyatakan, kelimanya terdiri dari nahkoda SH dan 4 ABK masing-masing BP, H, A dan SP serta penanggungjawab pelayaran berinisial A.
"Akan kita lakukan penyidikan apabila terdapat unsur perbuatan melanggar hukum atau unsur kelalaian yang disengaja," kata Irjen Iqbal kepada media, Jumat (28/4/2023).
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Nandang menyatakan sempat terjadi pergantian nahkoda sebelum kapal terbalik. Kapal dengan tujuan Tembilahan-Tanjung Pinang, Kepri tersebut singgah di Pelabuhan Syahbandar Guntung untuk menaikkan penumpang.
Kapal kemudian melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Sei Guntung dengan dinahkodai oleh Acok lantaran Sahran ingin istirahat sebentar dan makan siang.
"Setelah 15 menit lepas tali dari Pelabuhan Sei Guntung, sekira pukul 13.25 WIB di Perairan Desa Air Tawar Kecamatan Kateman, Evelyn Calisca 01 menabrak kayu hingga mengakibatkan kapal itu terbalik," kata Kombes Nandang.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan telah membawa 9 dari 11 jenazah korban kecelakaan terbaliknya kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 dari Rumah Sakit Raja Musa, Guntung ke Tembilahan. Mayat korban dievakuasi ke Posko Pelindo Tembilahan untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Sementara, dua korban tewas lainnya saat ini masih berada di RS Raja Musa Guntung menunggu konfirmasi dari pihak keluarganya. Kedua korban yakni Riyan dan Nadia merupakan pasangan suami istri. Pasutri ini merupakan warga Perigi Jaya, Kecamatab Kuala Indra, Indragiri Hilir.
"Kedua korban tersebut (Riyan dan Nadia) merupakan suami istri," kata Kepala Kantor SAR Pekanbaru I Nyoman Sidakarya lewat keterangan tertulis diterima SabangMerauke News melalui Humas SAR Pekanbaru, Kukuh Widodo, Jumat (28/4/2023) pukul 11 siang tadi.
Kecelakaan kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 juga menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Berdasarkan data Tim SAR Gabungan, kematian pasangan suami istri juga menerpa korban atas nama Ahmad Bahri dan Dini. Pasutri ini merupakan warga Lorong M Boya, Tembilahan.
Adapun kesembilan korban tewas yang dibawa ke Tembilahan yakni:
1. Dini (Lorong M Boya Tembilahan)
2. Ahmad Bahri (Suami Dini)
3. Zalianava (Keritang Kota Baru)
4. Roni Juliansyah (Jalan Pelita Jaya, Tembilahan)
5. Isyah Nursabila (Tembilahan)
6. Mikha Septia Nur Sakila (Tembilahan)
7. Desi Priyanti (Tembilahan)
8. Khalifa Rezekta (Tembilahan)
9. Kezia Rasya (Tembilahan)
Tim SAR Gabungan juga memperbaharui data temuannya. Berdasarkan informasi di lapangan, kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 yang terbalik di Perairan Guntung membawa sebanyak 74 penumpang. Sebelumnya kemarin, Kantor SAR Pekanbaru menyebut jumlah penumpang sebanyak 78 orang.
Tim SAR Gabungan dalam informasi terbarunya menyebut penumpang yang selamat berjumlah 62 orang, meninggal dunia 11 orang dan 1 orang lagi masih dalam pencarian.
"Namun bisa saja jumlah penumpang bertambah seiring dengan pengaduan masyarakat yang merasa kehilangan atas tragedi kapal terbalik ini," kata I Nyoman Sidakarya.
Penyebab Masih Misterius
Sebelumnya diwartakan, spekulasi dan teka-teki penyebab terbalik hingga tenggelamnya kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 di perairan laut Indragiri Hilir, Kamis (27/4/2023) siang kemarin masih belum terungkap. Di tengah misteri tersebut, pertanyaan soal jumlah penumpang yang menjadi korban juga masih belum terang benderang.
Data korban penumpang yang beredar di publik masih kerap berubah-ubah. Awalnya disebut kalau penumpang yang berlayar dari Pelabuhan Tembilahan hanya sebanyak 51 orang berdasarkan catatan manifes.
Belakangan, jumlah penumpang yang berada di dalam kapal justru bertambah. Kantor SAR Pekanbaru menyatakan jumlah penumpang kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 yang terbalik di Perairan Guntung, Pulau Burung, Inhil tersebut sebanyak 74 orang (sebelumnya disebut 78 orang).
Sementara itu, Kapolres Inhil AKBP Norhoyat kemarin sore menyebut jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 12 orang.
Tidak adanya kepastian jumlah penumpang yang berada di dalam kapal menimbulkan tanda tanya tentang pengawasan pelayaran yang dilakukan otoritas terkait. Hal ini juga akan menyulitkan upaya pengungkapan penyebab terbaliknya kapal apakah diduga karena kelebihan muatan.
Dalam kertas manifes kapal yang beredar di media sosial, tercatat jumlah penumpang hanya sebanyak 51 orang. Namun, laporan menyebutkan kalau SB Evelyn Calisca 01 dengan tujuan Tanjung Pinang, Kepri tersebut sempat singgah menjemput penumpang di Pelabuhan Syahbandar Guntung. Namun, belum jelas berapa penumpang yang naik dari pelabuhan tersebut. Ada pihak yang menyebut penumpang yang naik hanya 6 orang.
Namun, soal dugaan kuat kapal melebihi muatan langsung dibantah oleh Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tembilahan, Capt Suratno. Ia menyatakan belum bisa memastikan terjadinya overload pada tumpangan kapal cepat tersebut.
Namun, Suratno menyebut kalau kapasitas kapal maksimal sebanyak 66 orang. Menurutnya, penumpang yang naik dari Pelabuhan Tembilahan berjumlah 51 orang, terdiri dari 45 orang dewasa dan 6 anak-anak.
Ia menyebut kalau berdasarkan informasi dari UPP Sungai Guntung, penumpang tambahan yang naik dari tempat itu sebanya 6 orang.
"Secara jumlah kapal hanya terisi 90 % dari kapasitas saja. Berarti kapal tersebut tidak penuh,” kata Suratno dikutip jejakkasus.id, Kamis kemarin.
Klaim total jumlah penumpang yang diangkut kapal Evelyn Calisca 01 menurut Suratno tersebut, berbeda dengan data temuan SAR Pekanbaru.
Hingga kini tidak diketahui secara pasti berapa jumlah penumpang kapal. Hanya saja, dalam arus balik Lebaran ini dilaporkan kalau penumpang kapal membludak.
Tenggelamnya kapal berdasarkan informasi yang diperoleh, diawali oleh tertabraknya tunggul kayu nipah di perairan tersebut. Kapal kemudian menjadi oleng dan tak bisa dikendalikan hingga akhirnya terbalik. Namun, saat ini gelombang laut tidak terlalu tinggi.
Adapun data korban tenggelamnya kapal sementara sebagai berikut:
Penumpang Selamat:
1. Ika (PR)
2. Dika (LK)
3. Tia (PR)
4. Safrudin (LK)
5. Rahayu (PR)
6. Kartika (PR)
7. Arifal (LK)
8. Zulkifli (LK)
9. Eni (PR)
10. Andre (LK)
11. Nabila (PR)
12. Fitri (PR)
13. Andy (LK)
14. Ida (PR)
15. Haripan (LK)
16. Nuriyah (PR)
17. Fitra (LK)
18. Heri Kiswanto (LK)
19. Selvi Herianti (PR)
20. Sarkawi (LK)
21. Rahma Adinda (PR)
22. Rezki Arianto (LK)
23. Tofik (LK)
24. Ria (PR)
25. Rida (PR)
26. Yogi (LK)
27. Mega (PR)
28. Sukirmawati (PR)
29. Yuda P (LK)
30. Nisa (PR)
31. Revan (LK)
32. Nila (PR)
33. Renanda
34. Resita
35. Rahmadina
36. Dahlia
37. Sharil
38. Khairul
39. Firmansyah
40. Abdul
41. Hendri
42. Syaudin
43. Mulyono
44. Sri Marliyah (P)
45. Desri Juanda (L)
46. Zaiyin Malik (L) Anak
47. Zaid Umar Aldri (L) Anak
48. Zinedin Khalef Aldri (L) Anak
49.Nia Sari (P)
50. Andi Ridho Azmi (L)
51. Suci Estetika Sari (P)
52. Syahran (Kapten Kapal) (L)
53. Reynanda Tambunan
54. Dahlia Sari
55. Trees Melani
56. Hadi Saputra
57. Elviwati
58. Makmur.
Empat orang selamat lainnya belum disebut namanya. (*)