Erick Thohir Minta PSSI Dibongkar Total, Apa Maksudnya?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Desakan agar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk direformasi pengelolaannya kian menguat. Budaya organisasi dan sistem yang dilakukan selama ini dinilai tak kunjung membuat sepakbola Indonesia makin sehat dan maju.
Hal yang juga disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Erick yang mendapat permintaan untuk memimpin PSSI mengatakan bahwa PSSI harus dibongkar total demi menciptakan ekosistem sepakbola Indonesia yang lebih baik serta meningkatkan prestasi tim nasional.
Erick yang saat ini merupakan anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) itu tak menolak maupun secara terang-terangan menyatakan bersedia maju dalam pencalonan. Dia hanya mengatakan akan mempertimbangkan usulan itu apabila mendapat banyak dukungan dari para voters atau anggota PSSI.
Namun Erick menekankan bahwa PSSI harus merapatkan barisan guna menciptakan liga yang lebih baik dan timnas yang berprestasi.
“Kita mesti bongkar itu artinya bongkar kultur, manajemen, sponsorship, media. Media juga jangan beli (hak siar) liga dengan bayaran murah lah. Kalau Liga Inggris bayaran (hak siar) mahal tapi Liga Indonesia murah,” ujar Erick di Jakarta, Sabtu (3/12/2022).
"Bongkar total bukan berarti saya menyalahkan siapa pun. Bagaimana menciptakan timnas yang lebih baik, liga yang lebih baik. Maka semuanya harus transparan dan dikelola dengan baik,” kata dia menambahkan.
Mantan Presiden Inter Milan itu juga menyinggung terkait banyaknya pemain naturalisasi di dalam klub sepakbola Indonesia. Padahal seharusnya klub bisa mulai mengasah kemampuan para pemain muda.
Dia menyebut Jepang dan Korea Selatan misalnya, kini menjadi dua tim sepak bola Asia yang bisa menembus dominasi Eropa dan Amerika Selatan. Dua negara tersebut mampu menembus babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar karena pembinaan yang terus mereka lakukan secara kontinyu bahkan hingga puluhan tahun, termasuk dengan memberikan para pemain muda kesempatan bermain lebih banyak bersama klub.
“Bagaimana kita mau punya timnas yang bagus, tapi fasilitas lapangan, latihan belum maksimal. Kompetisi untuk pemain muda tidak maksimal, kebanyakan naturalisasi,” kata Erick.
"Saya bukan tidak suka naturalisasi tapi apabila satu klub pemain naturalisasinya banyak bagaimana. Kami tidak menyalahkan klub, tapi kami harus duduk bersama klub, menerapkan strategi agar ada pemain muda, pemain naturalisasi dan pemain asing,” tuturnya. (*)