Bupati HM Adil Respon Gubernur Syamsuar Batal ke Kepulauan Meranti: Janji Waktu Kampanyenya Aja Dibatalkan, Kok Repot!
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Bupati Kepulauan Meranti, HM Adil merespon soal batalnya kunjungan kerja Gubernur Riau Syamsuar ke Kepulauan Meranti. Pembatalan itu dikabarkan karena HM Adil menolak kedatangan orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning ini.
Tak menggubris tuduhan serius yang dilayangkan kepadanya, HM Adil menyebut batalnya Syamsuar datang ke Kepulauan Meranti adalah hal yang biasa.
"Syamsuar batal datang biasa," terangnya saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Kamis (13/10/2022) siang.
Adil bahkan menyinggung soal janji kampanye saat Syamsuar mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau pada 2019 lalu.
"Janji waktu kampanyenya aja dibatalkan. Kok repot," terang Adil.
Saat ditanya apa janji kampanye yang dibatalkan oleh Syamsuar, Adil tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya diwartakan rencana kunjungan kerja Gubernur Riau Syamsuar ke Kabupaten Kepulauan Meranti tepatnya di Sekretariat Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Rumbio Nusa Mandiri (RNM) Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau dikabarkan batal.
Pembatalan itu diduga karena ada penolakan dari Bupati Kepualaun Meranti, HM Aidil. Kabar batalnya kedatangan Syamsuar ke Desa Bagan Melibur itu beredar melalui media sosial dan WhatsApp grup.
Dalam pesan itu disebutkan pengurus Bumdesma Rumbio Nusa Mandiri, Syahrudin kalau acara batal karena tidak mendapatkan persetujuan dan adanya penolakan dari Bupati Kepulauan Meranti. Padahal panitia sudah menyiapkan berbagai persiapan untuk segala sesuatunya.
"Hal ini terkait dengan tidak disetujuinya rencana kunjungan kerja tersebut dan adanya penolakan dari Bupati Kepulauan Meranti. Kami mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada masyarakat yang telah bergotong royong dalam mempersiapkan segala sesuatunya, dan juga kepada pihak PT. EMP Imbang Tata Alam yang telah membantu banyak hal terkait persiapan-persiapan. Dan mohon maaf atas kejadian ini. Salam hormat," dalam pesan WhatsApp yang diterima wartawan sabangmerauke news, Kamis (13/10/2022).
Sementara itu, Syahrudin saat dikonfirmasi via telepon membenarkan hal tersebut, dia mengatakan jika kunjungan Gubernur Riau di Bumdesma RNM memang dibatalkan karena tidak mendapat persetujuan dari Bupati Kepulauan Meranti.
Lebih lanjut Syahrudin menjelaskan, agenda kunjungan Gubernur Riau ke Bumdesma RNM itu untuk menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Riau ke Bumdesma RNM.
Selain itu, kata dia, Gubernur juga ingin melihat langsung unit usaha yang telah dilakukan oleh BUMDes tersebut karena menjadi salahsatu dari empat Bumdesma di Riau yang ditunjukkan sebagai pilot project BKK Pemprov Riau.
"Kami mendapatkan pemberitahuan dari PMD Provinsi, bahwa ada kunjungan Gubernur yang rencananya akan memberikan BKK untuk BUMDes, selain itu Bumdesma kami mau dijadikan Pilot project pada tahun 2023 mendatang.
Namun sebelum program itu diluncurkan, pak Gubernur mau melihat apa yang sudah dilakukan Bumdes. Kemudian dalam," kata Syahrudin.
Dikatakan, provinsi Riau punya anggaran khusus untuk menjadikan Bumdesma sebagai pilot project mereka lewat BKK tahun 2023.
"Jadi di Riau itu ada empat Bumdesma, salah satunya di Kepulauan Meranti yang berdiri pertama kali. Keempatnya akan dijadikan Pilot project, kita akan buat rencana bisnis dan itu akan disupport. Dimana kita akan melanjutkan untuk pembuatan pakan ternak menggunakan Sapuring dalam skala besar. Kunjungan pak gubernur ini adalah untuk melihat langsung setelah kami melakukan presentasi beberapa waktu lalu," ucapnya.
Terhadap kunjungan tersebut, pihak Bumdesma gabungan tiga desa tersebut yakni Mayang Sari, Mekar Sari dan Bagan Melibur langsung menghadap Bupati untuk melakukan koordinasi sekaligus pemberitahuan, namun ternyata kunjungan itu ditolak Bupati.
"Terhadap kunjungan itu, kami melakukan koordinasi langsung ke Bupati, menghadap bersama PMD kabupaten untuk memberitahukan terkait kedatangan gubernur ini. Dia mengatakan suruh menolak kunjungan itu. Alasannya tak jelas, dia cuma bilang kalau mau bantu, langsung dibantu saja, usah janji-janji," ungkap Syahrudin.
Terkait hal tersebut, kata Syahrudin, Gubernur Riau dan PMD Provinsi yang memfasilitasi agenda tersebut merasakan kecewa.
"Kami berencana mau menghadap Gubernur dan mau nyampaikan permohonan maaf secara langsung. Kami juga berharap walaupun kunjungan ini tak jadi, bantuannya tetap direalisasikan," tuturnya.
Syahrudin juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Bupati yang terkesan tidak senang melihat Bumdesma maju.
"Sikap kami pasti kecewa dan marah mungkin lebih tepatnya. Kami melakukan ini bagaimana dapat tanggapan dari semua pihak provinsi dan kabupaten, ketika kami ingin mencari dana untuk keberlanjutan ini, kami bisa menggunakan semua jalur. Kalau berharap dari pemda belum dapat tentu kami mencari jalan lain, provinsi atau pusat. Saat ini ada responseharusnya kan dapat dukungan penuh dari kabupaten, Kalau bicara politik kami tak tahu menahu tentang hal itu," ungkapnya.
Sementara itu Kadiskominfotik Provinsi Riau Erisman Yahya, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kunjungan kerja Gubernur Riah di dua kecamatan di Meranti pada hari Jumat (14/10/2002), namun dibatalkan.
Sesuai rencana, jelas Erisman, Gubernur Riau melakukan kunjungan kerja di dua kecamatan di Kepulauan Meranti, yakni di Kecamatan Merbau dan Kecamatan Rangsang.
Kunker ini diawali di Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau.
"Di sini Pak Syamsuar melakukan peninjauan Bumdesma dan unit usaha peternakan, sagu parut kering, dan sekaligus gerakan menanam cabe," kata Erisman, Kamis (13/10/2022).
Selanjutnya, sambung Erisman, Gubernur Riau ke Kecamatan Rangsang, tepatnya
di Tanjungsamak dan dirangkai dengan Salat Jum'at berjemaah.
"Di Tanjungsamak agenda Gubri menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Namun kedua agenda Gubri dibatalkan," ungkap Erisman. (R-1)