Warga Miskin Pekanbaru Kaget Berobat Tak Lagi Gratis, DPRD: Anggaran Tidak Cukup!
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Layanan kesehatan gratis menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS/ Jamkesmas) yang iurannya dibiayai Pemko Pekanbaru kini harus merogoh kocek sendiri.
KIS saat ini tidak menanggung lagi biaya perobatan karena iuran diduga tak lagi dibayar oleh Pemko Pekanbaru. Hal ini dibenarkan oleh Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Ruslan Tarigan.
"Anggarannya tidak cukup karena estimasi melebihi batas karena corona kemarin, banyak masyarakat yang kurang mampu," kata Ruslan, Senin (26/9/2022).
Ruslan menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan terkait penambahan anggaran untuk KIS ini.
"Saat ini masih dilakukan pembahasan," ujar Ruslan.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru membantah adanya pemotongan anggaran terhadap layanan kesehatan gratis menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS/ Jamkesmas).
Kepala Diskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengatakan, tidak ada anggaran layanan tersebut yang dipotong. Masyarakat harus membayar sendiri karena ada beberapa masyarakat miskin yang KIS/Jamkesmas dinonaktifkan. Baik itu yang iurannya dibiayai pemerintah pusat maupun ditalangi Pemko Pekanbaru.
"Tidak ada anggaran yang dipotong. Tahun ini dana tersebut ada Rp 18 miliar. Ada data yang dinonaktifkan karena kita sedang melakukan validasi data. Sudah sekian lama data itu belum divalidasi," kata Zaini, Kamis (22/9/2022) lalu.
Validasi dilakukan karena data banyak mengalami perubahan. Misalnya ada masyarakat yang sudah meninggal dunia atau pun berubah status dari miskin menjadi masyarakat mampu.
Ia menjelaskan, saat ini, pendataan masih dilakukan di tingkat kelurahan. Jika masyarakat tersebut masih masuk kategori tidak mampu, maka akan diusulkan kembali ke pemerintah pusat.
"Selama menunggu dari pemerintah pusat, kami dari Dinas Kesehatan bisa membantu mendaftarkan kembali ke BPJS," pungkas Zaini. (cr8)