Bukan Sembarang Orang, Ternyata Wasit Sepakbola yang Dipukul Anggota DPRD Gerindra Prajurit Kostrad
SabangMerauke News, Jakarta - Wasit pertandingan sepak bola tarkam (antar kampung) yang dipukul pemain yang merupakan oknum anggota DPRD Tangerang Selatan ternyata prajurit TNI. Anggota TNI dari Yonarhanudri-1/Kostrad tersebut bernama Kopda Eka Kurniyawan.
Pada akhirnya, persoalan tersebut diselesaikan secara damai setelah pelaku meminta maaf dan sang wasit memaafkannya.
“Sejak kecil saya memang suka sekali sepak bola. Di Batalyon saya tergabung dalam tim sepak bola Rajawali dan beberapa kali mengikuti pertandingan antar satuan,” kata Kopda Eka Kurniyawan, Senin (13/6/2022).
Kopda Eka kemudian mencoba untuk mengikuti seleksi wasit dan dinyatakan lulus untuk mengikuti pelatihan wasit tingkat daerah serta mendapatkan sertifikat wasit C-3 pada tahun 2018 di Kota Bekasi. Kemudian pada tahun 2020 dilanjutkan Kembali menempuh Lisensi C-2 Wasit Sepak bola di Jakarta dan pada tahun 2021 menempuh Lisensi C-1 Nasional di Palembang.
Dengan sertifikat wasit tersebut Kopda Eka beberapa kali memimpin pertandingan sepak bola tingkat daerah (dikenal dengan istilah Tarkam/antar kampung) dan pertandingan sepak bola junior.
Kopda Eka sering diminta menjadi wasit di sejumlah pertandingan yang digelar di Jabodetabek dan pertandingan yang digelar oleh PSSI Banten. Pada musim kompetisi 2021/2022 Kopda Eka Kurniyawan berhasil lulus overtest untuk dapat bertugas di kompetisi Liga 3 Asprov Banten dan berlanjut ke Liga 3 tingkat Nasional.
Pada saat Piala Soeratin U-13 pada musim 2022 Kopda Eka Kurniyawan mendapat kepercayaan tugas untuk memimpin pertandingan sampai partai Final.
“Beberapa kali saya diminta menjadi wasit pertandingan di luar daerah, namun saya tolak karena bertepatan dengan tugas-tugas saya di Batalyon. Jadi saya biasanya bertugas sebagai wasit untuk pertandingan di wilayah Jabodetabek dan Banten saja,” ujar Kopda Eka yang tetap mengutamakan tugas utamanya sebagai prajurit.
Terkait insiden pemukulan oleh pemain saat dirinya menjadi wasit yang menyita perhatian publik, Eka dengan rendah hati mengatakan masalah insiden itu sudah diselesaikan secara damai dibantu oleh satuan dan pihak-pihak yang berwenang.
”Saya juga menyadari bahwa kejadian seperti itu sudah menjadi tantangan tugas saya sebagai wasit. Saya sendiri berusaha selalu profesional di lapangan, tidak pernah saya tunjukkan bahwa saya ini seorang tentara, “tukasnya.
Kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada Kopda Eka dan kerendahan hati serta kelapangan dadanya untuk memberikan maaf kepada pemain yang memukulnya adalah implementasi sikap prajurit sejati yang mengamalkan Delapan Wajib TNI. Dia juga melaksanakan Tujuh Perintah Harian KSAD yaitu melakukan tindakan yang dapat menumbuhkan kecintaan rakyat kepada TNI AD. (*)