Kapal Tongkang Pengangkut 1.104 Ton Batu Nyaris Tenggelam Dihantam Gelombang Laut di Kepulauan Meranti
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Kepulauan Meranti, Riau. Sebuah kapal tongkang bermuatan batu granit nyaris tenggelam dihantam gelombang air laut.
Kapal tongkang bernomor seri AST 1501 ditarik oleh tugboat Bekat Jamin Mandiri sempat mengalami kebocoran. Lokasi kejadian tepatnya di perairan Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Barat.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 4 September 2024 sekitar pukul empat sore. Kejadian ini menimbulkan kepanikan para kru kapal, meskipun mereka berhasil selamat dari insiden tersebut.
Kapal tongkang itu membawa 1.104 ton batu granit dari Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, menuju Desa Tanjung Motong, Kepulauan MerantiMeranti. Batu itu merupakan material proyek pembangunan batu pemecah ombak.
Saat dalam perjalanan, cuaca buruk terjadi. Hujan deras dan gelombang tinggi memperburuk situasi ketika bagian buritan kapal mengalami kebocoran. Air yang masuk dengan cepat ke dalam palka menyebabkan tongkang mulai miring, membuat kondisi semakin genting.
Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Boy Yopi Hamel melalui Danposal Selatpanjang Kapten Laut (E) Saidul Arifin, menjelaska dalam situasi darurat tersebut, kapten kapal Zulkarnain segera mengambil keputusan untuk mengandaskan kapal di perairan Sinunjung, Desa Kedabu Rapat.
Keputusan ini dilakukan agar tongkang yang miring tidak menimbulkan bahaya bagi alur pelayaran kapal-kapal lain yang melintas, sambil menunggu bantuan untuk proses evakuasi dan pengalihan muatan.
Proses SAR dilakukan oleh tim gabungan pada Kamis, 5 September 2024 yang prioritas utamanya menjaga keamanan kapal dan krunya.
Meskipun kapal hampir tenggelam, lima awak tugboat termasuk Zulkarnain, Tri Wahyudi (Mualim), Robin (ABK), Jhon Rain Simamora (KKM), Doni Abimayu (Masinis II), dan Syahrial (Juru Mudi) dinyatakan selamat dan belum memutuskan untuk dievakuasi.
Mereka tetap bertahan di kapal sembari menunggu bantuan dari tugboat dan tongkang lainnya yang sedang dalam perjalanan untuk memindahkan muatan.
Insiden ini mengingatkan betapa pentingnya kesiapan dan kecepatan dalam menangani situasi darurat di laut, terlebih di perairan seperti Kepulauan Meranti yang sering dilalui kapal-kapal kargo.
Beruntung, berkat keputusan cepat dari kapten dan kerjasama tim gabungan, kecelakaan ini tidak menyebabkan korban jiwa atau gangguan besar bagi pelayaran di sekitar wilayah tersebut. (R-01)