Kapal Misterius Terdampar di Desa Topang Kepulauan Meranti, Polisi Sebut Bea Cukai Sempat Mengejar
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Warga Desa Topang, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti digemparkan dengan penemuan sebuah kapal cepat jenis High Speed Craft (HSC) tanpa nama yang terdampar di semak belukar pada Selasa (3/9/2024) pagi. Kapal tersebut ditemukan di Dusun Tanjung Perumpun, sekitar 50 meter dari pantai dalam kondisi yang mencurigakan.
Kapal tersebut dilengkapi dengan empat mesin bertenaga masing-masing 200 PK. Saat ditemukan, tiga dari empat kipas mesinnya sudah hilang, sementara satu kipas tersangkut di jaring nelayan setempat.
Kepala Desa Topang, Syamsuarto, menerangkan, penemuan kapal misterius terjadi pada Senin (2/9/2024) sekitar pukul 11 jelang tengah malam. Saat itu, warga mendengar suara tembakan yang memecah kesunyian malam, diikuti oleh penemuan kapal yang “melayang” dari tebing laut ke arah daratan hingga masuk ke dalam semak-semak.
"Kapal itu sepertinya melayang dari tebing laut ke arah daratan sejauh 50 meter, masuk ke dalam semak-semak di daerah Dusun Tanjung Perumpun," jelas Syamsuarto.
Kondisi kapal cepat berwarna biru kegelapan tersebut dilaporkan masih dalam keadaan baik tanpa kerusakan berarti. Namun, tidak ada barang apapun yang ditemukan di dalamnya. Awak kapal cepat diduga telah melarikan diri.
Sementara itu terdapat bekas jejak di semak-semak dan sandal yang tertinggal. Hal ini mengindikasikan bahwa para pelaku mungkin melarikan diri ke arah desa, namun hingga kini keberadaan mereka belum diketahui.
"Kapalnya masih dalam kondisi bagus, tetapi tiga dari empat kipasnya sudah tidak ada, tampaknya mereka mencabutnya sebelum kabur. Satu kipas tersangkut di jaring nelayan, jika tidak, mungkin kapal itu bisa meluncur sejauh 100 meter. Warga yang menemukan kapal tidak menemukan barang apapun di dalamnya," tambahnya.
Syamsuarto menyebut kejadian ini sedang dalam penanganan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai warga asing yang terlihat di desa tersebut.
Menurutnya, pihak Bea cukai Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau telah menghubunginya meminta untuk menurunkan kapal tersebut.
Sementara itu, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan melalui Kapolsek Rangsang, Ipda Anton Hilman menjelaskan, kapal tersebut diduga terlibat dalam kejar-kejaran dengan petugas Bea Cukai. Namun, informasi mengenai detail peristiwa tersebut masih belum jelas karena kapal ditemukan dalam keadaan kosong tanpa awak.
"Informasi awal menyebutkan bahwa kapal tersebut terlibat dalam kejar-kejaran dengan petugas Bea Cukai, tetapi kita belum tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi karena kapal ditemukan dalam keadaan kosong," ujar Ipda Anton.
Penemuan kapal ini menambah daftar panjang insiden terkait aktivitas penyelundupan di perairan Kepulauan Meranti yang dikenal rawan sebagai jalur ilegal. Pihak berwenang kini terus menyelidiki peristiwa ini untuk mengungkap lebih lanjut tentang aktivitas yang terjadi. (R-01)