Massa GMKI Geruduk BPN Pekanbaru, Soroti Keras Pengurusan Sertifikat Mandeg Sampai Berulang Tahun
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Massa dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kota Pekanbaru menggeruduk Kantor Pertanahan (BPN) Kota Pekanbaru, Rabu (14/8/2024).
Aksi unjuk rasa itu menuntut Kepala BPN Riau dan Kepala BPN Kota Pekanbaru dicopot dari jabatannya. Tuntutan tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo agar memerintahkan Menteri ATR/BPN mencopot keduanya.
"Mendesak Presiden memerintahkan Menteri ATR/BPN mencopot Kepala BPN Riau dan Kepala BPN Pekanbaru," kata Ketua BPC GMKI Pekanbaru, Feryandi Hutapea dalam orasinya di depan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru.
Aksi GMKI ini dilatarbelakangi banyaknya keluhan masyarakat atas pelayanan BPN Pekanbaru, terutama dalam pengurusan Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah.
"Ada yang mengurus SHM sampai berulang tahun nggak juga selesai," kata Romensius selaku Koordinator Umum pada aksi.
Massa menuding, dalam proses peningkatan Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) menjadi SHM, BPN terkesan berbelit-belit meski persyaratan sudah lengkap. Sehingga pengurusan SHM sampai menahun tanpa ujung.
"Kami melihat ada praktik mafia tanah yang kepentingannya terganggu kalau SHM diterbitkan," ungkap Jepta selaku koordinator lapangan dalam orasinya.
Aksi itu semula berlangsung damai. Peserta aksi meminta Kepala BPN Pekanbaru, Doni Apriyal menemui mereka.
Peserta aksi sempat dihadang oleh pengamanan internal BPN. Tetapi tiba-tiba seorang ibu menerobos ke arah pintu masuk kantor. Situasi pun memanas.
Ibu bernama Lentina Samosir tersebut merupakan pemohon SHM atas nama Lamhot Hutabarat. Pengurusan SHM miliknya tidak kunjung terbit sejak dimohonkan setahun lebih.
Akhirnya pihak BPN menerima perwakilan peserta aksi masuk ke kantor. Mereka bertemu dengan Kepala BPN Pekanbaru.
Belum diketahui apa hasil pembicaraan antara massa GMKI dengan Kepala BPN Pekanbaru. (R-03)