Sepeda Motor Listrik Tak Laku Walau Sudah Obral Insentif, Kepala Staf Presiden Angkat Bicara
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerangkan ihwal program motor listrik yang sepi peminat. Meski, pemerintah menyiapkan banyak insentif, tak mampu jua mengubah keadaan.
Moeldoko sendiri mengatakan dirinya bertanya-tanya apa sebab dari 'tidak laku'-nya motor listrik di dalam negeri meski sudah diberikan insentif oleh pemerintah.
“Regulasi sudah cukup bagus termasuk insentif yang diberikan, tapi kan belum maksimal. Ada insentif bantuan Rp 7,5 juta untuk sepeda motor baru tapi ngga maksimum serapannya, ini ada apa?" ujar Moeldoko dalam Konferensi Pers Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di Kemayoran, Sabtu (27/4/2024).
Belajar dari pengalaman tahun lalu, jumlah kuota yang terpakai hanya sebagian kecil dari yang pemerintah sediakan, diantaranya insentif sepeda motor listrik.
Moeldoko yang juga menjabat Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Ketum Periklindo) itu, mengaku telah menganalisis sejumlah penyebab kenapa serapan kuota dari kendaraan listrik yang tidak maksimal.
"Diantaranya adalah isu-isu yang berkembang di masyarakat serta kebiasaan lama masyarakat dalam kendaraan internal combustion engine (ICE)," kata Moeldoko.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua (SISAPIRa), hingga Senin 22 April 2024 pukul 17.53 WIB, sisa kuota 2024 masih ada 576.400 unit dengan 10.643 proses pendaftaran, 1.394 terverifikasi dan 11.563 unit tersalurkan.
Beberapa banyak motor listrik yang mendapat subsidi adalah Juara Bike (Selis) dengan line up Agats SLA Rp9,49 juta, Agats Rp15,9 juta, Emax Rp13,5 juta serta Go Plus Rp22,4 juta.
Sedangkan Smoot Motor Indonesia (Smoot) ada Tempur Rp11,5 juta Zuzu Rp12,9 juta serta Hartono Istana Teknologi (Polytron) dengan Fox-R Rp13,5 juta.
"Mungkin isu-isu itu belum terpecahkan dengan baik, seperti motor tarikannya kurang, anak muda kan ngga suka yang tarikannya kurang, berikutnya jarak dekat, charging lama," kata Moeldoko. (R-03)