Survei: Generasi Z Riau Nilai Kinerja Syamsuar-Edy Natar Tak Memuaskan
SabangMerauke News, Pekanbaru - Lembaga Independen Jaring Aspirasi Masyarakat menilai, kepemimpinan Syamsuar dan Edy Natar Nasution sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau selama tiga tahun tidak memberikan rasa puas di kalangan Zelinial.
Zelinial adalah generasi yang lebih muda ketimbang milenial. Zelinial merupakan generasi Z yang lahir di tahun 1996-2010, yang juga disebut sebagai iGeneration, GenerasiNet, Generasi Internet. Sedangkan generasi milenial lahir di tahun 1981-1995.
Sedangkan Lembaga Jaring Aspirasi Masyarakat sendiri dari tiga orang peneliti, yakni Adlin dosen FISIP Universitas Riau (UR), Rizky Setiawan dosen Universitas Islam Riau (UIR), dan M Zainuddin peneliti di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.
Adlin mengatakan, pihaknya sudah melakukan survei dalam kurun waktu 12-18 Februari 2022 dengan 528 responden berasal dari Generasi Zelinial atau Gen Z berbagai daerah di Riau.
Responden tersebut merupakan mahasiswa di sejumlah kampus di Riau, diantaranya, Unri, UIR, UIN Suska, Unilak, Universitas Abdurrab, Universitas Pasir Pangaraian, Unisi Tembilahan, Universitas Kuantan Singingi, IAI Tafaqquh Fiddin Dumai, dan sejumlah universitas lainnya di Riau.
"Memang berdasarkan penelitian itu, hasilnya mayoritas Generasi Zelenial (disebut nantinya dengan Gen Z) tidak puas dengan kepemimpinan Syam-Edy di tiga tahun terakhir. Bahkan, responden yang tidak puas ini mencapai 45 persen," kata Adlin, Ahad (20/2/2022).
"Bahkan 8 persen dari responden menegaskan bahwa kepemimpinan Syam-Edy di tiga tahun belakangan sangat tidak memuaskan. Jika ditolak, maka ada 53 persen kalangan zelinial yang tidak puas," sambungnya.
Lebih lanjut Adlin menyampaikan, jika dianalisis lebih jauh dapat ditemukan ada 4 bidang yang menjadi akar persoalan, diantaranya penyediaan lapangan kerja 22 persen, penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 21 persen, peningkatan ekonomi kerakyatan dan penanggulangan kemiskinan 20 persen, dan pemerataan pembangunan 14 persen.
"Artinya program pembangunan sosial dan ekonomi selama 3 tahun pemerintahan rezim Syamsuar-Edy belum dirasakan manfaatnya oleh Generasi Z," ujar Adlin.
Karena itu, pihaknya menyarankan jika ingin terpilih kembali pasangan Syamsuar-Edy, maka harus mengalirkan dana di APBD untuk 4 bidang yang menurut generasi muda Riau paling tidak memuaskan tersebut.
"Terutama masalah penyediaan lapangan kerja mesti diprioritaskan, sebab dengan kondisi survei hari ini terlihat jelas Gen Z Riau tidak yakin Syamsuar-Edi punya kemampuan menyediakan lapangan kerja bagi masa depan mereka," ungkapnya.
Demikian pula penilaian Gen Z terhadap rezim Syamsuar-Edy di sektor pemerintahan, pihaknya menilai pemerintahan Syamsuar-Edy ini belum bersih dan bebas KKN perlu diperbaiki.
"Ini dibuktikan dengan kasus korupsi menimpa Sekdaprov Riau, Yan Prana Jaya Indra Rasyid," tegasnya.
Selain itu, program ekonomi kerakyatan dan penanggulangan kemiskinan dilakukan Syamsuar-Edy terlihat belum begitu dirasakan manfaatnya oleh generasi muda.
"Perlu dipertajam lagi program-program di bidang ini sehingga tepat sasaran serta memuaskan masyarakat. Terakhir, masalah pemerataan pembangunan di daerah terisolir dan kawasan perbatasan perlu terus diperbaiki sehingga menimbulkan rasa puas bagi masyarakat," tukasnya. (*)