Ratusan Kasus ISPA di Pekanbaru, Diskes Klaim Tidak Semua Karena Kabut Asap
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Fenomen kabut asap yang tidak kunjung tuntas di Provinsi Riau, membuat kualitas udara memburuk. Dampaknya, sudah banyak warga yang terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA di Pekanbaru.
Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, mencatat ada ratusan warga Pekanbaru yang terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dalam masa kabut asap menyelimuti kota ini dalam beberapa minggu terakhir.
Diskes mengklaim bahwa penderita ISPA tidak melulu disebabkan kabut asap. Ternyata, ISPA juga bisa disebabkan oleh virus. Kenaikan penderita ISPA belum ada yang signifikan. Penderita ISPA masih tahap yang wajar.
"Ada beberapa kasus ISPA yang naik dan turun. Sehingga, kami tidak buru-buru menetapkan ataupun rekomendasi kepada Dinas Pendidikan (Disdik) terkait aktivitas di sekolah," kata Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Kamis (12/10/2023).
Pihaknya juga terus memantau data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang ada di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Data ISPU masih fluktuatif saat ini.
"Kualitas udara belum mencapai sangat tidak sehat (level merah). Namun, masyarakat tetap diimbau agar mengenakan masker saat kabut asap mulai tebal," terang Dokter Bob, sapaan akrabnya.
Masyarakat juga diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebaiknya, masyarakat keluar rumah bila ada keperluan yang sangat penting.
"Data penderita ISPA masing dihimpun puskesmas setiap hari. Data yang dihimpun diumumkan setelah satu bulan," jelas Dokter Bob.
Dokter Bob menambahkan, penyebab ISPA itu ada dua. Ada ISPA yang disebabkan bakteri atau pneumonia. Ada juga ISPA non pneumonia yang disebabkan virus atau alergi.
"Jadi, tidak semua penderita ISPA disebabkan oleh kabut asap. Tapi, ISPA bisa disebabkan oleh hal-hal lain," jelasnya.
Sebelumnya, Diskes mencatat ada 618 orang terkena ISPA dengan Pneoumia sampai saat ini. Mayoritas mereka yang mengalami ISPA Pneoumia ini masih anak-anak.
Jumlahnya mencapai 604 orang anak-anak. Kebanyakan pasien ISPA merupakan anak di bawah lima tahun atau Balita. Jumlah anak di bawah lima tahun yang mengalami ISPA dengan Pneoumia mencapai 575 orang. (*)