Prabowo Berhasil Caplok 28 Persen Suara Pendukung Jokowi-Amin, Elektabilitas Makin Moncer 7 Bulan Jelang Pilpres
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berhasil mencaplok suara pendukung Jokowi-Amin secara signifikan. Berdasarkan hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia, suara pendukung Jokowi-Amin beralih sebesar 28,5 persen pada Juni 2023.
Mengalirnya dukungan pemilih Jokowi-Amin ini menjadi salah satu penyebab elektabilitas Menteri Pertahanan tujuh bulan jelang pilpres pada Februari 2024 mendatang makin menguat.
Indikator Politik mengungkap tren kenaikan pemilih Jokowi-Amin yang berpindah ke Prabowo. Pada Desember 2022, Prabowo meraup 14,8 persen suara dari basis pendukung Jokowi-Amin. Sempat turun menjadi 13,9 persen pada Februari 2023, namun pada April 2023 kembali naik di angka 24,7. Sementara per Juni 2023, sebesar 28,5 persen pendukung Jokowi-Amin beralih mendukung Prabowo.
Memang, berdasarkan survei Indikator Politik tersebut, capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo meraih dukungan mayoritas dari pemilih Jokowi-Amin. Angkanya sebesar 42,9 persen pada Desember 2022.
Jumlah itu sempat naik pada Februari 2023 dengan angka 43,8 persen, namun merosot menjadi 37 persen pada April dan kembali menguat menjadi 49,3 persen pada Juni 2023.
Adapun Anies Baswedan hanya meraup 14 persen suara basis pendukung Jokowi-Amin.
“Ketika akhirnya Ganjar dapat tiket PDI-P (pada April) basis pemilih Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf mulai pulih lagi, meskipun sebagian mulai mengalir ke Pak Prabowo,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi lewat channel YouTube, Minggu (23/7/2023).
Pemilih Loyal
Sementara itu, di kalangan massa pendukungnya pada pilpres 2019 lalu, elektabilitas Prabowo juga masih baik. Angkanya mencapai 51,6 persen pada Juni 2023.
Burhanuddin menyebut dukungan ke Prabowo ini membuat suara bakal capres Anies Baswedan tertekan.
“Pemilih Prabowo yang balik lagi ke Pak Prabowo terakhir sudah mencapai 51,6 persen,” terangnya.
Menurut Burhanudin, pada Desember 2022, pendukung Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 yang masih memberikan suara mereka kepada Ketua Umum Gerindra itu hanya 31,6 persen. Angka itu bahkan turun menjadi 30,4 persen pada Februari 2023, namun kembali reborn di angka 51,6 persen pada Juni 2023.
Sementara, sejumlah basis suara Prabowo-Sandi mengalihkan dukungan mereka kepada Anies Baswedan dengan rincian 41,5 persen pada Desember 2022 dan 41,2 persen pada 2023.
Selain ke Prabowo dan Anies, sebagian suara Prabowo-Sandi pada Pilpres juga mengalir ke Ganjar dengan angka 5,9 persen pada Juni.
Survei Indikator Politik ini digelar pada 20-24 Juni 2023 secara tatap muka. Survei dilakukan terhadap 1.220 responden dari seluruh provinsi dengan usia minimal 17 tahun atau sudah bisa mengikuti pemilu.
Responden dipilih dengan metode simple random sampling. Margin of error dari survei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Prabowo Unggul
Masih dalam kesempatan yang sama, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) juga merilis survei elektabilitas terhadap 3 bacapres potensial yaitu Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Eks Gubernur DKI Anies Baswedan. Hasilnya, simulasi ketiganya diungguli Prabowo dengan elektabilitas sebesar 36,8%.
Survei ini digelar pada 20-24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden. Responden diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Responden diberi pertanyaan 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?'. Dalam simulasi 3 nama tersebut, Prabowo menempati posisi tertinggi dengan angka 36,8%.
Berikut ini elektabilitas simulasi 3 nama capres:
Prabowo Subianto; 36,8%
Ganjar Pranowo: 35,7%
Anies Baswedan: 21,5%
Tidak Tahu/Tidak Jawab: 6,1%. (*)