Duet Ganjar-Mahfud Bikin Keok Prabowo, Ini Hasil Survei Simulasi 7 Cawapres untuk Ganjar
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Duet Ganjar Pranowo dan Mahfud MD jika dipasangkan sukses menghalau laju dominasi elektabilitas Prabowo Subianto. Pasangan ini memiliki elektabilitas yang tinggi jika diduetkan menghadapi kompetitor utamanya Prabowo.
Hal tersebut tercermin dari hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Kamis (6/7/2023). SMRC merilis hasil survei elektabilitas bacapres PDIP Ganjar Pranowo dengan para bacawapres potensial namanya santer di publik.
Selama ini, laju elektabilitas Prabowo terus menanjak dalam sejumlah survei yang dilakukan berbagai lembaga.
Dari sejumlah nama, Ganjar mendapat elektabilitas tertinggi apabila dipasangkan dengan Menparekraf sekaligus bacawapres usungan PPP Sandiaga Uno. Pasangan ini memperoleh tingkat elektabilitas mencapai 33,9%. Sementara, Prabowo jika diduetkan dengan Muhaimin hanya mendapat 30,7%. Jika Anies disandingkan dengan AHY, elektabilitasnya hanya sekitar 23,1%.
Sementara itu, duet Ganjar-Mahfud meraih tingkat elektabilitas sebesar 33,3%. Masih unggul atas pasangan Prabowo-Muhaimin yang hanya sebesar 30,1%. Kemudian disusul duet Anies-AHY dengan elektabilitas 24,5%.
Dalam survei nasional SMRC pada Mei 2023, Ganjar disimulasikan berpasangan dengan sejumlah nama bacawapres, yakni Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansah, Mahfud Md, Sandiaga Uno, Said Aqil Siroj, dan Yahya Cholil Staquf.
Sementara, lawannya ialah Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Walaupun belum diputuskan, tapi aspirasi yang sangat logis dari PKB bahwa mereka menginginkan Muhaimin Iskandar menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto. Demikian pula Demokrat, mereka menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi wakil Anies, ujar Pendiri SMRC, Saiful Mujani, dalam keterangannya, Kamis (6/7/2023).
Saiful menjabarkan, dalam semua simulasi pasangan Ganjar ini, ternyata tidak terdapat perbedaan suara yang signifikan secara statistik dengan perolehan suara Prabowo-Cak Imin. Dia mengatakan tidak ada perbedaan suara di atas 6,2% atau dua kali margin of error.
"Kalau mempertimbangkan preferensi pemilih atas tokoh mana yang terbaik untuk berpasangan dengan Ganjar agar dia menjadi lebih kompetitif untuk berhadapan dengan Prabowo-Muhaimin, tidak ada perbedaan antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya," kata Saiful.
Saiful menilai pertimbangan terhadap tokoh-tokoh yang digadang untuk mendampingi Ganjar bukan berdasarkan pertimbangan aspirasi pemilih, melainkan pertimbangan yang lain seperti pakar atau ahli.
"Antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya (yang diuji) untuk berpasangan dengan Ganjar tidak berbeda signifikan. Dari sisi publik atau rakyat, tokoh-tokoh tersebut tidak ada bedanya. Karena itu, untuk menentukan siapa yang terbaik untuk menjadi pasangan Ganjar bukan berdasarkan preferensi rakyat, tapi pada hal lain seperti penilaian para ahli," ujar Saiful.
Saiful menambahkan, ada hal yang dimiliki oleh satu tokoh tapi tidak dimiliki oleh tokoh lain. Dia menilai Airlangga berbeda dengan tokoh lain karena merupakan ketua umum Partai Golkar, Sandiaga merupakan petinggi PPP, dan Erick bergabung dengan PAN. Sementara tokoh-tokoh lain tidak punya partai.
Meski begitu, lanjut Saiful, saat ini PDIP sudah memenuhi syarat presidential threshold untuk mengusung Ganjar sebagai capres. Dengan begitu, menurutnya, partai bukan segala-galanya.
"Karena itu, Ganjar bisa lebih leluasa mempertimbangkan hal lain di luar partai. Sementara jika faktor NU penting, ada beberapa tokoh yang bisa masuk kriteria, seperti Said, Yahya, Mahfud, dan Khofifah," imbuhnya.
Berikut hasil simulasi capres dan cawapres menurut survei SMRC terbaru:
Skema 1
Ganjar-Airlangga 33,2%
Prabowo-Muhaimin 31,1%
Anies-AHY 23,3 %
Tidak jawab 12,4%
Skema 2
Ganjar-Erick 32,9%
Prabowo-Muhaimin 32,4%
Anies-AHY 22,4%
Tidak tahu 12,2%
Skema 3
Ganjar-Khofifah 31,2%
Prabowo-Muhaimin 32,8%
Anies-AHY 23,9%
Tidak tahu 12%
Skema 4
Ganjar-Mahfud 33,3%
Prabowo-Muhaimin 30,1%
Anies-AHY 24,5%
Tidak tahu 12,2%
Skema 5
Ganjar-Sandiaga 33,9%
Prabowo-Muhaimin 30,7%
Anies-AHY 23,1%
Tidak tahu 12,3%
Skema 6
Ganjar-Said Aqil 30,5%
Prabowo-Muhaimin 32,7%
Anies-AHY 23,7%
Tidak tahu 13,1%
Skema 7
Ganjar-Yahya Cholil Staquf 29,9%
Prabowo-Muhaimin 33,3%
Anies-AHY 24,4%
Tidak tahu 12,4%. (*)