Tak Sebut Penyebab Direktur PT Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizon Suardin Dicopot, PHE Klaim Pergantian Direksi Hal Lumrah
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengonfirmasi terjadinya pergantian jajaran direktur utama di tubuh anak perusahaannya, Senin (22/5/2023) pagi tadi. Salah satu pejabat yang yang digeser yakni Direktur PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon Suardin.
Jaffee telah bertugas sebagai orang nomor satu di PHR sejak 6 Mei 2021 silam. Dengan demikian ia telah duduk di kursi panas tersebut selama 2 tahun 16 hari lamanya.
Corporate Secretary PT PHE, Arya Dwi Paramita menyatakan, pergantian direktur merupakan hal yang lumrah.
"Pergantian ini merupakan hal yang lumrah terjadi sebagai bagian dari dinamika organisasi yang selalu berusaha untuk tumbuh dan berkembang," terang Arya dalam keterangan tertulis diterima SabangMerauke News, Senin pagi.
Ia menjelaskan, Direktur Utama PT PHE Wiko Migantoro secara langsung telah melantik Direktur Utama di lingkungan Subholding Upstream Pertamina. Adapun Chalid Said Salim ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan John Anis dilantik sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Sementara, Jaffee Arizon Suardin digeser menjadi Direktur Utama PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP).
PHE merupakan Subholding Upstream Pertamina yang mengkoordinir 5 regional. Terdiri dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk Regional 1 Sumatera, PT Pertamina EP (PEP) untuk Regional 2 Jawa, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) untuk Regional 3 Kalimantan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) untuk Regional 4 Indonesia Timur, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) untuk Regional 5 Internasional.
Selain itu juga ada dua anak perusahaan services yaitu PT PDSI dan PT Elnusa Tbk serta satu anak perusahaan yang bergerak dalam pemrosesan gas alam yaitu PT Badak NGL.
Dengan adanya pergantian tersebut, maka susunan Direktur Utama Regional di lingkungan Subholding Upstream Pertamina menjadi sebagai berikut:
1. Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (Regional 1 Sumatera): Chalid Said Salim
2. Direktur Utama PT Pertamina EP (Regional 2 Jawa): Wisnu Hindadari
3. Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (Regional 3 Kalimantan): John Anis
4. Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (Regional 4 Indonesia Timur): Endro Hartanto
5. Direktur Utama PT Pertama Internasional EP (Regional 5 Internasional): Jaffee Arizon Suardin.
"PHE terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan juga aspek safety. Untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmental friendly, socially responsible dan good governance," terang Arya.
Sudah Berhembus Lama
Sebenarnya, kabar pencopotan Direktur Utama Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon Suardin telah berhembus kencang sejak April lalu. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro dalam forum rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Senin (10/4/2023) silam.
Wiko Migantoro mengungkapkan, pihaknya sudah menerima surat dari pemegang saham perihal adanya rotasi jabatan tersebut.
"SK terkait ini sudah ada, tetapi belum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), harus ada RUPS untuk ditetapkan,” kata Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Senin (10/4/2024).
Siapa Chalid Said Salim?
Dilansir phi.pertamina.com, Chalid Said Salim lahir di Palembang pada tahun 1965. Ia meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1990.
Perjalanan karir Chalid di Pertamina sudah cukup lama. Ia memulainya sejak tahun 1990 silam atau sudah sekitar 33 tahun lamanya.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) , Chalid menjabat sebagai Direktur Produksi dan Operasi PT Pertamina EP periode 2017-2020. Chalid juga pernah menjabat sebagai General Manager Asset 5, jabatan tersebut diemban setelah menjadi General Manager Asset 4.
Chalid Said Salim resmi diangkat menjadi Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia pada tanggal 13 Juni 2020 berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara sirkuler tentang Pemberhentian Direksi, Perubahan Nomenklatur Jabatan, serta Pengangkatan Direksi. Ia membawahi sejumlah anak perusahaan di PHI, di antaranya PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
Diusir Komisi VII DPR
Pada Senin (10/4/2023) lalu adalah hari yang berkesan bagi CSS. Betapa tidak, ia menjadi 'korban' pengusiran anggota Komisi VII DPR, Senin (10/4/2023) yang mengundangnya datang rapat.
Chalid menjadi sasaran amarah para wakil rakyat saat digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Peristiwa tersebut diawali oleh interupsi Anggota Komisi VII DPR Lamhot Sinaga, yang meminta klarifikasi Dirut PHI karena tidak hadir saat kunjungan spesifik Komisi VII DPR ke wilayah kerja Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Kalimantan Timur, 7 Februari 2023 lalu.
"Dirut PHI tidak hadir sama sekali di kunjungan tersebut, kami landing jam 10 pagi seharusnya kita melakukan kunjungan ke PHM berhubung karena dirut tidak hadir di sana sampai pukul 8 malam kita tidak ada kegiatan sama sekali," kata Lamhot saat rapat.
Lamhot menuturkan, kunjungan tersebut pun diakhiri dengan focus group discussion (FGD) bersama SKK Migas di malam harinya tanpa ada kabar Chalid, padahal masuk dalam daftar undangan yang seharusnya hadir saat kunjungan.
"Saya pikir ini sebuah pelecehan ya, terhadap parlemen apapun namanya sama sekali tidak ada penghargaan kepada Komisi VII di hadapan Dirut PHM pada waktu itu. Justru karena itu sebelum dimulai kita minta klarifikasi dulu," tegas dia.
Anggota Komisi VII DPR Fraksi Demokrat, Muhammad Nasir, pun meminta agar pimpinan rapat mengusir Chalid karena perilakunya yang dirasa tidak menghargai Komisi VII DPR.
Sementara itu, Chalid pun memberikan penjelasan serta permohonan maaf atas ketidakhadirannya saat kunjungan kerja Komisi VII DPR tersebut, lantaran ada agenda lain bersama jajaran komisaris.
"Saya sampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Komisi VII karena pada saat kunjungan kerja ke Balikpapan, kalau sedikit saya sampaikan bahwa pada saat yang bersamaan kami sedang membahas rencana jangka panjang dengan komisaris dan ada sebuah insentif utk program PHM dengan teman-teman ESDM," jelas Chalid.
Meski demikian, pimpinan rapat saat itu, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto memutuskan untuk mengusir Chalid dan disepakati oleh seluruh anggota agar RDP tersebut bisa segera dimulai.
"Berdasarkan masukan dari berbagai anggota yang terhormat, pimpinan rapat mengambil sikap dipersilakan Dirut PHM untuk meninggalkan rapat ini untuk ada proses selanjutnya, sepakat?" kata Sugeng.
Desakan Elemen Masyarakat
Tuntutan pencopotan terhadap Dirut PHR Jaffee Arizon Suardin sudah bergema sejak awal tahun lalu. Penyebabnya yakni terjadinya serangkaian kecelakaan kerja menyebabkan 11 buruh migas sejak di Blok Rokan dikelola PHR pasca habis kontraknya konsesi CPI. PT PHR secara resmi mulai mengelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu.
Berjilid-jilid demonstrasi digelar elemen mahasiswa dan pemuda Riau yang menuding Jaffee gagal dalam memberi jaminan keselamatan kerja buruh di Blok Rokan.
Jaffee yang populer disapa Pak Buyung ini mulai bertugas sebagai Dirut PHR sejak 6 Mei 2021 silam. Ia menggantikan Yudantoro yang merupakan Dirut PHR pertama sejak masa transisi Blok Rokan.
Jaffee awalnya merupakan Tenaga Ahli yang dibawa Arcandra Tahar ke Kementerian ESDM saat dia menjabat sebagai Menteri ESDM dan Wakil Menteri ESDM.
Jafee adalah lulusan Teknik Kimia ITB, kemudian mengambil gelar PhD di bidang Master Chemical Engineering-Process Safety Engineering di Texas A&M University. (R-03)