Dituding Terlalu Dalam Campuri Urusan Capres-Kerap Ngumpulin Politisi di Istana, Jokowi Jawab Begini
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Langkah Presiden Jokowi yang kerap mengumpulkan para politisi di Istana Negara menjadi sorotan. Jokowi juga dituding terlalu jauh ikut campur dalam penentuan capres pada pilpres 2024.
Kritikus sosial, Rocky Gerung menyatakan Jokowi cawe-cawe atau ikut campur dalam urusan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024 agar bisa membangun dinastinya sendiri setelah tak menjabat lagi sebagai presiden.
"Yang dilakukan Pak Jokowi ini kasak kusuk untuk mengatur keadaan politik supaya dia masih punya grip (pegangan)," ujar Rocky dalam dialog di kanal YouTube Gelora TV.
Bagaimana respon Jokowi merespon tudingan tersebut?
Presiden ketujuh Indonesia ini menepis kritik yang menyebut dirinya telah cawe-cawe atau ikut campur urusan partai politik menentukan calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024. Jokowi mengatakan pertemuan dengan petinggi-petinggi partai politik sebatas diskusi. Termasuk saat mengumpulkan pejabat teras partai politik di Istana beberapa hari lalu.
"Bukan cawe-cawe, wong itu diskusi saja kok cawe-cawe, diskusi," kata Jokowi di Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Jokowi menegaskan statusnya bukan hanya kepala negara, melainkan juga pejabat politik. Oleh karena itu dia merasa wajar jika berdiskusi dengan partai-partai politik.
"Tolonglah mengerti bahwa kita ini juga politisi, tapi juga pejabat publik," ujarnya.
Kader PDI Perjuangan ini menganggap tidak ada aturan yang dilanggar ketika mengumpulkan ketua-ketua umum partai politik di Istana. Ia menegaskan bahwa dirinya adalah politikus, sehingga diskusi dengan partai politik lazim dilakukan. Namun, ia memastikan urusan capres dan cawapres merupakan urusan parpol.
"Apa konstitusi yang dilanggar dari situ? Enggak ada," kata dia.
Jokowi baru saja mengumpulkan petinggi partai politik di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa lalu (2/5). PPP menyebut pertemuan itu membahas pencapresan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Jokowi juga tak menampik pertanyaan wartawan kalau pertemuan selama tiga jam itu membahas bacapres PDIP Ganjar Pranowo hingga Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Dia mengatakan banyak hal yang dibicarakan.
"Yang dibahas banyak sekali. Wong 3 jam banyak sekali. Semuanya dibicarakan," ujar Jokowi.
Ia juga mengatakan pertemuan itu turut membahas soal tantangan politik yang menyangkut negara ke depan. Jokowi mengatakan Indonesia butuh pemimpin baru dengan kepemimpinan yang baik dan bisa dipercaya masyarakat di Tanah Air dan internasional.
"Itu semuanya butuh kepemimpinan nasional dengan leadership yang kuat yang dipercaya oleh rakyat, internasional, dan investor," tuturnya. (*)